900 Pemegang Polis Jiwasraya Tak Ikut Dipindah ke IFG Life, Nilainya Rp 188 M

9 Januari 2024 15:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kantor pusat Jiwasraya pasca tunggak polis asuransi Rp 802 Miliar, Senin (15/10/2018).
 Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kantor pusat Jiwasraya pasca tunggak polis asuransi Rp 802 Miliar, Senin (15/10/2018). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Hexana Tri Sasongko mengatakan ada sebanyak 900 pemegang polis Jiwasraya tidak setuju dipindahkan ke IFG Life. Pemindahan tersebut adalah untuk penyelamatan pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
ADVERTISEMENT
"Yang tidak ikut Rp 188 miliar. Nilai polisnya. Orangnya sekitar hampir 900," kata Hexana saat ditemui di Kantor BUMN, Jakarta, Selasa (9/1).
Adapun program penyelamatan pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah selesai dilaksanakan dan tercatat ada 99,7 persen pemegang polis Jiwasraya bergabung ke IFG Life. Hexana mengatakan sebagian tinggal menunggu proses administrasi, dan akan dipindahkan di tahun 2024.
"Restrukturisasi sudah selesai. Menyelesaikan administrasi yang terakhir-terakhir kemarin, sama masih ada yang dipindahkan-karena BUMN tahun anggaran 2024 akan cair di kuartal I ini. Tapi sudah ada perjanjian kesepakatan, akan dipindahkan semua polis yang sudah direstrukturisasi," kata Hexana.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kiri) bersama Direktur Utama IFG Hexana Trisasongko (kanan) saat menyaksikan penandatanganan oleh Direktur Retail Banking BSI Ngatari (kedua kiri) dan Direktur Keuangan IFG Heru Handayanto (kedua kanan) Foto: dok. BSI
Tahun 2024 ini, IFG telah mendapat komitmen penambahan modal melalui PMN senilai Rp 3,56 triliun untuk menyelesaikan pengalihan polis tersisa Jiwasraya.
ADVERTISEMENT
Sebelumya, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, atau Tiko, mengatakan penyelesaian penyelamatan pemegang polis Jiwasraya merupakan komitmen pemerintah sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen.
Tiko meminta agar 0,3 persen nasabah pemegang polis Jiwasraya yang hingga saat ini memilih belum bergabung, agar terus dirangkul.
"Perlindungan nasabah Jiwasraya merupakan prioritas utama pemerintah agar pemegang polis dapat merasakan keberlanjutan manfaat dari polis tersebut," kata Tiko, Jumat (29/12).