91 Tahun, Unilever Terus Dorong Dampak Positif Bagi Indonesia

6 Desember 2024 17:06 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Unilever. Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
zoom-in-whitePerbesar
Logo Unilever. Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Pada 5 Desember kemarin, PT Unilever Indonesia Tbk (Unilever) baru saja memperingati hari jadinya yang ke-91 dengan tema #UnileverBersamaIndonesia. Sesuai dengan tagline-nya, Unilever Indonesia telah lebih dari 9 dekade tumbuh bersama Indonesia dalam semangat kebersamaan dan kepedulian.
Ya, pertama kali hadir pada 1933, Unilever Indonesia menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dengan beragam produk yang telah dikenal oleh masyarakat luas.
Unilever Indonesia memproduksi lebih dari 40 produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Produk-produk tersebut dibuat di 8 pabrik yang berlokasi di area industri Jababeka, Cikarang, Rungkut, hingga Surabaya.
Namun, kehadiran Unilever Indonesia tidak hanya fokus menghadirkan produk berkualitas. Lebih dari itu, Unilever yakin bahwa bisnis harus diterapkan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, agar dapat terus berkembang sekaligus ikut berperan aktif mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan dampak sosial bagi masyarakat.
Komitmen tersebut pun dituangkan kembali melalui beberapa program nyata yang hingga kini masih berjalan. Program-program ini berfokus pada berbagai isu kini tengah masif digaungkan, mulai dari kesehatan, keberlanjutan lingkungan, hingga isu gender dan inklusivitas.

Komitmen Unilever Terhadap Kesehatan

Unilever terus berupaya mengambil peran melalui program-program untuk meningkatkan kesehatan, kepercayaan diri dan kesejahteraan masyarakat. Demi memberi dampak yang lebih optimal serta menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat, Unilever pun aktif menggandeng banyak mitra.

1. Program Sekolah Sehat

Unilever Indonesia percaya bahwa akses terhadap kesehatan yang layak adalah hak dasar bagi semua orang, termasuk anak-anak. Sejalan dengan tujuan tersebut, dihadirkanlah Program Sekolah Sehat untuk menumbuhkan perilaku menjaga kebersihan dan kesehatan anak-anak sedari dini.
Program ini juga fokus melakukan pemberdayaan UKS serta menciptakan perubahan perilaku lewat edukasi pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah. Hingga 2023, Program Sekolah Sehat telah menjangkau 465.434 murid SD dan santri.

2. Program Ibu Sehat Keluarga Sejahtera (Bu Karsa)

Menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Unilever Indonesia juga membuat program Ibu Sehat Keluarga Sejahtera (Bu Karsa) untuk mengedukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), makanan bergizi, serta pengelolaan sampah rumah tangga di kalangan ibu-ibu.
Sebab Unilever percaya bahwa perempuan, terutama sosok ibu, memegang peran penting untuk menjaga kesehatan keluarganya. Program ini telah menjangkau 678.391 perempuan di 12 kota di Indonesia.

3. Program Santri Berseri

Digelar sejak 2019, program Santri Berseri merupakan kegiatan pelatihan dan edukasi kesehatan untuk para pengurus, santri di pondok pesantren yang tersebar di 17 provinsi Indonesia.
Fokus pada edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sesuai nilai dan ajaran Islam, hingga akhir 2024, program ini akan menjangkau 2 juta anak. Program ini juga telah mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Agama Republik Indonesia serta Amal Usaha Muhammadiyah yaitu Surya Ahda Digital.

Komitmen Unilever Terhadap Lingkungan

Saat ini, Unilever, termasuk Unilever Indonesia memiliki empat fokus sustainability, yaitu iklim, alam, plastik, dan mata pencaharian yang dituangkan dalam beragam upaya pemberdayaan masyarakat.
Sejak 2015 hingga 2023, Perseroan juga telah mengurangi 89,45 persen emisi karbon. Bahkan sepanjang 2023, Perseroan telah mengurangi 11,22 persen emisi karbon, atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Capaian ini tak lepas dari inisiatif Unilever Indonesia untuk melindungi dan meregenerasi alam dari hulu ke hilir produksi, termasuk dalam hal pasokan bahan baku.
Misalnya saja, Unilever Indonesia hanya memasok minyak kelapa sawit dari pemasok yang berkomitmen terhadap kebijakan tanpa deforestasi, tanpa gambut, dan tanpa ekploitasi atau No-Deforastation, No-Peat dan NoExploitation (NDPE).
Teh yang digunakan pada produk SariWangi juga telah mendapatkan sertifikasi Rainforest Alliance. Kemudian melalui Program Petani Kedelai Hitam, sekitar 35.000 petani kedelai hitam dan gula kelapa telah berpartisipasi dalam rantai pasokan Bango.
Bango luncurkan kemasan baru bersama Dee Lestari dan Didiet Maulana Foto: Istimewa
Selain itu, Perseroan telah mengembangkan 4.000 bank sampah di 50 kota/kabupaten dan 13 provinsi di Indonesia. Pada 2023, Unilever Indonesia telah mengumpulkan dan memproses 56.159-ton sampah plastik. Dengan kata lain, Unilever Indonesia telah mengumpulkan dan memproses lebih banyak plastik daripada yang dijual untuk produknya.
Untuk mengurangi limbah plastik dan mempromosikan praktik bisnis yang berkelanjutan, hingga Desember 2023, Unilever Indonesia juga menghadirkan inovasi sistem isi ulang yang sudah tersedia di 817 lokasi di wilayah Jakarta dan Surabaya. Inovasi ini memberikan alternatif belanja yang aman dan ramah lingkungan bagi konsumen.

Komitmen Kuat dalam Equity, Diversity & Inclusion (ED&I)

Menurut Skor Global Gender Gap pada 2023, Indonesia menempati peringkat 87 dari 146 negara dunia, serta rangking 6 dari 11 negara ASEAN, dalam hal indeks kesenjangan gender. Indonesia juga mengalami persoalan serius yang berkaitan dengan kuatnya stigma seputar penyandang disabilitas.
Oleh karena itu, Unilever Indonesia bertekad menciptakan menciptakan ekosistem yang memiliki tiga fokus utama, yaitu keadilan gender, keadilan bagi penyandang disabilitas, dan penghapusan diskriminasi dan stigma. Komitmen ini terus-menerus diterapkan, baik dalam internal perusahaan maupun melalui program-program eksternal yang dijalankannya.
Pada keadilan gender, salah satu capaian perusahaan adalah kesenjangan gender yang semakin menipis, bahkan kini hampir seimbang. Ya, level manajemen senior di Unilever Indonesia 44,7 persen saat ini diisi perempuan.
Secara aktif, Unilever Indonesia juga membuka peluang yang adil bagi penyandang disabilitas untuk membuktikan kemampuan mereka. Bekerja sama dengan KONEKIN, Unilever Indonesia memberikan pelatihan bagi 21 mahasiswa dengan disabilitas untuk siap memasuki dunia kerja melalui program YOU-STEP.
Dalam Upaya menghapus diskriminasi dan stigma, brand-brand dari Unilever Indonesia seperti Rexona, Dove, Sunsilk, CloseUp, dan lainnya pun secara konsisten menghadirkan iklan-iklan lebih inklusif. Komitmen kuatnya dalam hal ED&I ini membawa Unilever Indonesia meraih beberapa penghargaan dan pengakuan dari berbagai organisasi.
Lewat berbagai terobosannya, selama 91 tahun, Unilever Indonesia telah membantu meningkatkan taraf hidup jutaan orang, termasuk 4.589 karyawan, 500 ribu peritel kecil, 35 ribu petani kedelai hitam dan gula kelapa di Indonesia, serta jutaan stakeholders dalam rantai pasokan Perusahaan.