Ada 7,46 Juta Pengangguran per Agustus 2025, Menyusut 4.092 Orang Setahun

5 November 2025 12:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Ada 7,46 Juta Pengangguran per Agustus 2025, Menyusut 4.092 Orang Setahun
BPS mencatat jumlah pengangguran di Indonesia turun 0,06 persen dalam setahun atau setara 4.092 orang.
kumparanBISNIS
Ilustrasi pengangguran. Foto: Wulandari Wulandari/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengangguran. Foto: Wulandari Wulandari/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) kembali menunjukkan tren penurunan pada Agustus 2025. Dalam rilis resmi, BPS mencatat TPT berada di angka 4,85 persen, turun dibanding Agustus 2024 yang sebesar 4,91 persen.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh. Edy Mahmud menjelaskan dari 218,17 juta penduduk usia kerja, sebanyak 154 juta orang termasuk ke dalam angkatan kerja. Dengan demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 70,59 persen.
"Sebanyak 7,46 juta orang atau 4,85 persen dari total angkatan kerja pada Agustus 2025 merupakan pengangguran. Jumlah pengangguran tersebut menurun sebanyak 4.092 orang dibandingkan Agustus 2024 (turun 0,06 persen)," katanya dalam konferensi pers pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025, Rabu (5/11).
Tren penurunan pengangguran juga terlihat dalam data historis 2020–2025. Setelah mencatat TPT 7,07 persen pada Agustus 2020 di puncak pandemi, tingkat pengangguran turun stabil hingga berada di kisaran 4-5 persen dalam dua tahun terakhir. Penurunan ini dikonfirmasi oleh data sektoral, di mana proporsi pekerja penuh meningkat dan tingkat setengah pengangguran menurun, menandai perbaikan kualitas penyerapan tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Dari sisi demografi, TPT laki-laki dan perempuan sama-sama mengalami penurunan tipis. Pada Agustus 2025, TPT laki-laki tercatat 4,85 persen, sementara perempuan 4,84 persen, menunjukkan gap yang semakin mengecil. Sementara itu, TPT di perkotaan masih lebih tinggi dibanding perdesaan, masing-masing 5,75 persen dan 3,47 persen, tetapi tetap lebih rendah dibanding setahun sebelumnya.
Adapun tiga sektor dengan penyerapan tenaga kerja terbesar adalah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. BPS menyebutkan bahwa ketiga sektor ini terus mendominasi struktur ketenagakerjaan nasional.