Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Ada Gejolak Kebijakan Trump, BPJamsostek Buka Peluang Tambah Investasi Saham
10 April 2025 14:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek membuka peluang menambah portofolio investasi sahamnya. BPJamsostek melihat peluang efek gejolak tarif impor Trump yang mengguncang dunia, tak terkecuali dampaknya ke pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
ADVERTISEMENT
IHSG dibuka turun 598,558 poin atau 9,19 persen ke posisi 5.912,06 pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4). IHSG masih bergerak di zona merah mengawali perdagangan Rabu (9/4). IHSG dibuka turun 17,7 poin (0,30 persen) ke 5978,441.
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun, melihat pengalaman historis 1998 saat Asian Financial Crisis, tahun 2008 subprime mortgage meltdown, dan tahun 2020 saat ovid sell off. Di mana, setiap market turun signifikan adalah masa yang paling tepat untuk beli saham.
"Trump tariff sell off sekarang akan menjadi momen emas bagi investor untuk membeli saham dengan harga murah," ungkap Oni kepada kumparan, Kamis (9/4).
BPJS Ketenagakerjaan, lanjut Oni, ada peluang koreksi karena sentimen global yang kurang kondusif dan dampak libur panjang momentum Idulfitri. Namun koreksi diharapkan bersifat temporer karena fundamental ekonomi dan perusahaan-perusahaan publik dalam negeri dalam kondisi solid.
ADVERTISEMENT
Oni memandang kondisi pasar saat ini memberi peluang untuk menempatkan dana pada saham-saham dengan likuiditas tinggi, (saham LQ) dan punya fundamental yang kuat.
"Karena kami optimis perekonomian Indonesia sangat resilien dan memiliki prospek yang baik. Ke depan hal ini diharapkan dapat mengoptimalkan hasil pengembangan dana," lanjutnya.
Kata Oni, investasi akan dilakukan dengan strategi Liability-driven Investment (LDI), sehingga penempatan aset dilakukan guna memenuhi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang sesuai dengan profil peserta.
Berdasarkan data yang dijelaskan Oni, hingga Februari 2025, total dana kelolan BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 790,8 triliun. Di mana 6,41 persen di antaranya diinvestasikan pada instrumen saham.
Merujuk regulasi, BPJS Ketenagakerjaan diperbolehkan untuk menempatkan dana pada instrumen tersebut paling tinggi 50 persen dari jumlah investasi.
ADVERTISEMENT