Ada Isu Uang Pensiun PNS Telat Dibayar, Begini Penjelasan Taspen

7 Februari 2020 20:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi taspen. Foto: Instagram @taspen.kita
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi taspen. Foto: Instagram @taspen.kita
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau Taspen, Steve Kosasih, buka suara soal isu keterlambatan pembayaran pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Isu ini sempat ramai di media sosial.
ADVERTISEMENT
Menurut Steve, perusahaan bukannya terlambat membayar uang pensiunan, tapi karena PNS yang telah habis masa kerjanya itu belum melengkapi persyaratan yang telah ditentukan perusahaan. Seharusnya, penerima melakukan autentikasi secara digital di kantor cabang.
“Sebenarnya enggak ada pensiunan yang telat menerima pembayaran. Tapi semua pensiunan itu perlu melakukan autentikasi supaya kita tahu dia masih hidup atau sudah meninggal,” ujar Steve di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/2).
Direktur Utama PT Taspen Steve Kosasih. Foto: Dewi R. Kusuma/kumparan
Autentikasi perlu dilakukan penerima untuk mendeteksi siapa saja pensiunan PNS yang masih hidup. Sebab, selama ini banyak pensiunan yang sudah meninggal tapi tidak pernah melaporkan informasi terbaru oleh pihak keluarga.
Steve menjelaskan, tiap pensiunan wajib menyerahkan Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri (SPTB) tiap tiga bulan sekali sebagai bentuk autentikasi. Jika syarat tersebut telah dipenuhi, dipastikan uang pensiunannya akan segera cair.
ADVERTISEMENT
“Kalau enggak (isi autentikasi), kita enggak bisa kasih uang. Ini kan uang haknya PNS lain, APBN kepakai ke orang yang tidak berhak menerima. Dia itu harus memberikan SPTB. Salah satu bentuk autentikasi itu bisa online atau pakai SPTB,” jelasnya.
Karena itu, kata dia, kali ini perusahaan sengaja tak mencairkan dana pensiun bagi penerima yang belum melakukan autentikasi. Dengan begitu, dia mengetahui mana pesertanya yang masih hidup dan mana yang sudah meninggal.
Jika peserta pensiunan PNS sudah mengisi data autentikasi, dia memastikan pembayaran uang pensiun yang dilakukan perseroannya tak telat.
“Itu cara paling ampuh untuk mengetahui masih hidup atau enggak. Kalau masih hidup pasti komplain. Kasih dong bukti kalau masih hidup, kita kan enggak tahu,” tegasnya.
ADVERTISEMENT