Ada Kakak Hary Tanoe & Eks Dirjen Pajak di PT DNR yang Terseret Kasus Banpres

3 Agustus 2022 12:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rudijantor Tanoesoedibjo, Chairman DNR Corporation. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rudijantor Tanoesoedibjo, Chairman DNR Corporation. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Penemuan ratusan beras bansos presiden (banpres) yang ditimbun di lahan parkir JNE di Depok, Jawa Barat, menyeret nama PT DNR. Polisi menyebut perusahaan ini merupakan vendor penyaluran bansos dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Keterbukaan Informasi Publik Bursa Efek Indonesia (BEI), ada nama Rudijanto Tanoesoedibjo di perusahaan DNR. Dia tercatat sebagai Direktur Utama PT Dosni Roha Indonesia Tbk atau DNR Corporation (ZBRA), induk usaha DNR. Rudijanto merupakan kakak dari konglomerat Hary Tanoesoedibjo.
Rudijanto tercatat banyak menduduki jabatan penting di 6 perusahaan e-commerce di Indonesia. Selain dia, kursi direksi diisi oleh Paulus dan Gary Judianto Tanoesoedibjo. Masing-masing sebagai Direktur ZBRA.
Paulus menjadi Direktur ZBRA sejak 2018 dan Direktur DNR. Sementara Gary Tanoesoedibjo yang kelahiran 1991 merupakan pendiri PT Storesend Elogistics Indonesia (StoreSend Indonesia), perusahaan patungan yang didirikan oleh DNR dan StoreSend Malaysia.
Mantan Direktur Jenderal Pajak, Robert Pakpahan, dalam acara media gathering di Bali. Foto: dok. Ditjen Pajak
Di posisi komisaris, ada Robert Pakpahan sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen ZBRA. Robert merupakan mantan Dirjen Pajak Kementerian Keuangan. Lalu ada Julianti Hadi dan Dwi Priyatno sebagai komisaris.
ADVERTISEMENT
Julianti Dwi baru menjabat sebagai Komisaris ZBRA pada 2021. Sebelumnya dia merupakan Komisaris DNR sejak 2018, juga menjabat sebagai Komisaris Eksekutif PT Trinity Healthcare, PT Holistic Venture, PT Storesend Elogistics Indonesia, dan PT Delta Dinar Harapan.
Dwi Priyatno merupakan lulusan Akpol tahun 1982 dan menduduki posisi terakhir sebagai Komisaris Jenderal Polisi. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum), Kapolda Metro Jaya dan Staf Ahli Bidang Sosial Politik Polri. Beliau menjabat sebagai Komisaris DNR Corporation sejak 2018.

Laba Bersih PT DNR Corporation Melonjak

Berdasarkan aporan keuangan ZBRA, pada 31 Desember 2020 perusahaan tercatat masih rugi Rp 1,62 miliar. Namun pada 31 Desember 2021, kinerja moncer sehingga berhasil meraup laba bersih Rp 26,14 miliar.
Melonjaknya laba bersih ZBRA secara konsolidasi ini ditopang dari pendapatan usaha yang juga melesat tajam dari Rp 14,69 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp 3,49 triliun pada Desember 2021.
ADVERTISEMENT
Sejak Mei 2021, perseroan telah memperluas kegiatan usahanya menjadi pengangkutan dan pergudangan; reparasi dan perawatan mobil; aktivitas keuangan; perdagangan besar; aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis; dan aktivitas kesehatan manusia. Adapun sejauh ini, kegiatan usaha perseroan dijalankan melalui entitas anak.
PT Trinity Healthcare merupakan pemegang saham mayoritas ZBRA dengan kepemilikan 63,21 persen. Rudijanto Tanoesoedibjo tercatat memiliki 5,47 persen saham ZBRA, PT Maybank Sekuritas Indonesia mengempit 14,07 persen, dan publik memiliki 17,25 persen.
Eks Mensos Juliari Batubara (tengah) menghadiri penghargaaan DNR Corporation yang dianggap sukses menyalurkan banpres pada 2020. Dok: dnr.id
Berdasarkan situs resmi DNR Corporation, perusahaan memang mendapatkan kontrak untuk menyalurkan bansos ke warga-warga yang terdampak COVID-19 sejak 2020. DNR bahkan mendapatkan penghargaan dari MURI karena dinilai berhasil menyalurkan paket ini dalam program KPM PKH periode September-Oktober 2020.
"DNR Corporation berhasil mencetak tiga Rekor MURI dalam kategori Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup. Anugerah ini diberikan setelah DNR Corporation dinilai sukses menyalurkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Perum Bulog di 15 provinsi," demikian pernyataan DNR pada Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Acara penghargaan itu digelar di Hotel Grand Hyatt Jakarta. Saat itu dihadiri beberapa pihak seperti Menteri Sosial yang kala itu masih dijabat Juliari Batubara, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, dan Dirut DNR Corporation Rudijanto Tanoesoedibjo. Juliari saat ini menjadi tahanan KPK karena terseret kasus korupsi bansos COVID-19.