Adaro Targetkan Smelter Aluminium di Kaltara Beroperasi di Kuartal I 2025

12 September 2022 14:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua orang pekerja di jalur produksi gulungan aluminium. Foto: REUTER / Stringer
zoom-in-whitePerbesar
Dua orang pekerja di jalur produksi gulungan aluminium. Foto: REUTER / Stringer
ADVERTISEMENT
PT Adaro Energy Indonesia menargetkan fase pertama smelter aluminium di Kalimantan Utara (Kaltara) akan beroperasi di kuartal I 2025. Smelter dengan kapasitas 500.000 ton per tahun ini merupakan upaya perseroan menangkap peluang pada sektor ekonomi hijau.
ADVERTISEMENT
"Fase pertama ini diperkirakan akan mulai operasi komersial pada kuartal pertama 2025. ADRO juga berencana untuk membangun smelter dengan kapasitas 500.000 ton per tahun," kata Corporate Secretary PT Adaro Energy Indonesia, Mahardika Putranto, saat public expose live 2022, Senin (12/9).
Smelter tersebut memiliki potensi produksi hingga 1,5 juta ton per tahun. Selain itu, fase kedua juga kurang lebih pembangunannya akan sama dengan fase pertama dengan kapasitas 500.000 ton. Lalu, pada fase ketiga, nantinya akan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Mahardika memastikan Adaro juga sedang menyiapkan beberapa strategi demi menangkap peluang di sektor ekonomi hijau. Ia merasa peluang tersebut bisa dimaksimalkan karena pihaknya memiliki rekam jejak kuat dalam mengembangkan dan mengoperasikan proyek besar.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Mahardika menegaskan pemegang saham dan tim manajemen Adaro juga dinilai sudah sangat berpengalaman. “Kami bersyukur sekali memiliki neraca dan kemampuan keuangan yang kuat. Ini juga didukung oleh pengalaman dan pengetahuan di sektor pertambangan di Indonesia,” ujar Mahardika.
Di sisi lain, Adaro juga mengoptimalkan sumber listrik dari energi terbarukan milik Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Hal ini dilakukan melalui fasilitas coal processing dan pemuatan tongkang di PLTS Kelanis, Kalimantan Tengah.
Mahardika mengungkapkan Adaro memasang sekitar 130 kilowatt pick (kWp) solar PV atap dan 468 kWp solar PV apung atau floating slot PV. Ia mengatakan PV Apung Adaro merupakan salah satu floating slot terbesar di Indonesia.
“Saat ini tenaga dari PLTS digunakan untuk mendukung kegiatan operasional kami. Adanya PLTS ini, kami berhasil menggantikan 33.000 liter diesel per tahun dan mengurangi emisi CO2 sebanyak kurang lebih 98 ton per tahun,” ungkap Mahardika.
ADVERTISEMENT