Afghanistan Mau Belajar ke RI soal Pengelolaan Energi dan Pertambangan

5 Agustus 2019 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dan Delegasi Afghanistan di Istana Wakil Presiden, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dan Delegasi Afghanistan di Istana Wakil Presiden, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membuka pelatihan bidang peningkatan kemampuan sumber daya manusia (capacity building) kepada sejumlah delegasi dari Afghanistan. Para ahli ini datang untuk mempelajari cara Indonesia mengelola hasil tambang dan energi.
ADVERTISEMENT
Para ahli itu diterima secara langsung di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat. Delegasi dari Afghanistan yang diterima kali ini berjumlah 65 orang, 7 di antaranya perempuan.
"Kita meresmikan untuk capacity building yang baru untuk Afganistan yaitu di bidang mining and energy sector. Kenapa kita mengadakan capacity building khusus untuk mining and energy sector? Karena ini adalah permintaan langsung dari pihak Afganistan," kata Retno, Senin (5/8).
Afghanistan memang tengah meminta bantuan dari Indonesia untuk mewujudkan perdamaian. Salah satu yang dilakukan Indonesia yakni pendekatan pembangunan ekonomi Afghanistan lewat peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Setelah capacity building tersebut berhasil, kedua negara kemudian akan menjajaki kerja sama investasi. Indonesia memang tengah membantu upaya perdamaian di Afghanistan, pemberian capacity building ini merupakan bagian dari upaya RI untuk mewujudkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Afghanistan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam mineral resources. Sehingga cita-cita mereka adalah mengkapitalisasi semua sumber daya alamnya yang ada, untuk kepentingan ekonomi masyarakat mereka," kata Retno.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dan Delegasi Afghanistan di Istana Wakil Presiden, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
"Oleh karena itu, pemberian capacity building ini diharapkan dapat membantu Afganistan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi. Karena apa? Kapasitas ekonomi akan sangat membantu dalam proses perdamaian sendiri," jelas Retno.
Sementara itu, Deputi Kementerian Minyak Bumi dan Sumber Daya Mineral Afghanistan, Syed Mahbobullah Rabani mengatakan, selain di sektor energi, Afghanistan juga ingin belajar soal sektor aviasi hingga pendidikan dari Indonesia.
"(Di) sektor lain, kita (memang) mengandalkan (sektor) agrikultur. (Diharap ada) lebih banyak capacity building untuk sektor tersebut. (Sektor lain) juga ada (yakni) aviasi, pelayanan aviasi, pendidikan, dan kami juga mau belajar pengalaman dari Indonesia terkait sektor ini," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Afghanistan melalui Kementerian Minyak Bumi dan Sumber Daya Mineral saat ini mengirimkan pegawainya ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan di Bandung dan Cepu. Dari 65 peserta, 15 orang merupakan ahli di bidang pengelasan.
Sementara itu 15 orang lain merupakan ahli teknis tenaga pemadam industri perminyakan dan akan mengikuti pelatihan selama 3 bulan lebih di tempat yang sama. Selain itu ada 15 ahli bidang batu bara dan kebijakan mineral, 20 ahli lain di bidang tambang mineral dan batu bara, 35 ahli bidang analis dan riset kelayakan usaha pertambangan.
Mereka akan mengikuti pelatihan hingga bulan November di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas di Cepu dan PPSDM Geominerba di Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT