Agar Tidak Mudah Tertipu, Simak Tips Investasi Aman untuk Pemula

Ilustrasi mengatur keuangan. Foto: Shutter Stock

Certified Financial Planner Annisa Steviani mengingatkan pentingnya belajar investasi keuangan secara menyeluruh sebelum memulai investasi.

Hal ini seiring dengan literasi masyarakat Indonesia terkait investasi keuangan yang masih minim. “Literasi keuangan masyarakat Indonesia masih 38 persen. Ketimpangannya cukup jauh dibandingkan produk investasi yang tersedia di jasa keuangan,” ujarnya dalam Webinar Waspada Investasi Bodong, Rabu (6/4).

Investasi bukan hanya sekadar mencari keuntungan, namun mencapai tujuan keuangan. Di mana, tujuan keuangan setiap orang berbeda-beda, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang.

Annisa memberi pertimbangan memilih investasi dengan faktor penghasilan calon investor, pengeluaran serta karakteristik dan risiko produk. Investasi juga sebaiknya bukan menggunakan dana sehari-hari.

“Jadilah diri kamu sendiri. Jangan sampai Fear of Missing Out (FOMO). Kalau investasi jangka pendek sebaiknya memilih investasi dengan risiko lebih rendah,” katanya.

Investor pemula disarankan untuk berinvestasi dengan reksadana, karena profil risikonya lebih rendah. Praktik investasi sebaiknya beriringan dengan mengecek legalitas di lembaga jasa keuangan.

Apabila menggunakan reksadana di OVO | Invest, pemula bisa membeli dimulai dengan harga Rp 10.000. “Reksadana bisa dimulai dari angka kecil dan rutin setiap bulan. Kalau beli di aplikasi kita tidak kehilangan risiko,” pesannya.

Bagi para pemula, Annisa mengimbau Investasi sebaiknya dimulai dengan instrumen yang familiar. Produk lainnya seperti investasi emas menjadi pilihan banyak orang. Banyak investor emas menunggu keuntungan secara perlahan-lahan, walaupun harganya termasuk fluktuatif.