Ahok Minta Argumentasi Direksi Pertamina: Sudah 3X Kebakaran di Kilang Balongan

30 Maret 2021 18:46 WIB
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama meninjau lokasi Pertamina RU VI usai insiden kebakaran tangki Kilang Minyak Balongan. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama meninjau lokasi Pertamina RU VI usai insiden kebakaran tangki Kilang Minyak Balongan. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan mengumpulkan jajaran direksi untuk meminta penjelasan terkait kebakaran tangki Kilang Minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina akan rapat bersama pada Kamis (1/4) mendatang. Agendanya untuk mendengarkan penjelasan direksi sebab sering terjadi kebakaran di kilang tersebut.
"Iya, untuk mendengarkan argumentasi direksi kenapa ini sering terjadi karena di Balongan sudah ketiga kalinya (terbakar) sejak dioperasikan 1994," kata Ahok saat dihubungi kumparan, Selasa (30/3).
Ahok mengatakan, dugaan awal kebakaran tersebut karena ada minyak yang rembes di sekitar tangki. Rembesan itu menyebabkan percikan api saat ada petir di hari kejadian.
Mengenai kerugian, hingga saat ini Ahok belum memberikan informasinya. Sebab direksi masih berhitung.
Kepulan asap hitam dari kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021). Foto: Dedhez Anggara/ANTARA FOTO
"Direksi sedang hitung termasuk potensi kerugian karena berhenti produksi," katanya.
Ahok langsung meninjau lokasi kebakaran kemarin bersama Komisaris Pertamina Condro Kirono. Mereka didampingi Chief Executive Officer (CEO) Refining & Petrochemical Subholding Pertamina Djoko Priyono. Setelahnya, Dirut Pertamina Nicke Widyawati pun meninjau ke sana usai melakukan konferensi pers virtual.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan, perusahaan kehilangan 400 ribu barel produksi di Balongan usai kilang terbakar.
Produksi tersebut termasuk pengolahan BBM, solar, LPG, hingga avtur.
Jumlah produksi yang hilang tersebut berdasarkan lamanya pemadaman yang diperkirakan berlangsung hingga 5 hari ke depan.
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama meninjau lokasi Pertamina RU VI usai insiden kebakaran tangki Kilang Minyak Balongan. Foto: Dok. Pertamina
"Sambil menunggu pemadaman, mungkin 4-5 hari mudah-mudahan bisa normal, kira-kira kehilangan produksi yang tidak bisa di-supply dari kilang 400 ribu barel," kata Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono dalam konferensi pers Pertamina secara virtual, Senin (29/3).
Meski begitu, Pertamina memastikan pasokan BBM hingga avtur ke masyarakat tidak terganggu. Perusahaan akan mencari pasokan dari Kilang Cilacap dan Kilang TPPI Tuban. Produksi Kilang Cilacap bisa dinaikkan sampai 300 ribu barel, sementara dari Kilang TPPI bisa digenjot hingga 500 ribu barel.
ADVERTISEMENT
Produksi Kilang Cilacap akan dibawa Pertamina menggunakan kapal ke Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sementara produksi dari Kilang TPPI akan dibawa ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Balongan.
"Tidak usah panik karena stok banyak dan kilang tidak ada masalah. Kita bisa cover kebutuhan kilang minyak Balongan dari kilang lain," kata Mulyono.
***
Saksikan video menarik berikut ini: