Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Airlangga Dorong Kerja Sama ASEAN-UE untuk Topang Pertumbuhan Ekonomi Global
14 Desember 2022 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mendorong kerja sama ASEAN dengan Uni Eropa (UE) untuk bisa jadi penopang pertumbuhan ekonomi global. Kolaborasi diperlukan, di tengah tantangan yang disebutnya sebagai 'perfect storm', yakni krisis multidimensi.
ADVERTISEMENT
Di tengah situasi itu, berbagai lembaga ekonomi multilateral menilai perekonomian Asia Tenggara diproyeksikan masih akan tetap stabil dan tangguh menghadapi berbagai tantangan global. Hal ini selaras dengan proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara akan mencapai 4,3 persen di 2023.
"Tidak terkecuali Indonesia, di mana pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2022 telah melampaui pertumbuhan di periode sebelum masa pandemi di tahun 2019, dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,72 persen. Kami memperkirakan pertumbuhan akan mencapai hingga 5,3 persen,” kata Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden RI dalam sambutan kunci di the 10th ASEAN-EU Business Forum di Brussels, Selasa (13/12).
Indonesia telah menyelesaikan Presidensi G20 yang diapresiasi sangat baik oleh seluruh dunia, dengan solusi konkret untuk berbagai isu dan tantangan global yang tertuang dalam G20 Bali Leaders’ Declaration, di mana dalam salah satu lampiran dokumen tersebut terdapat sejumlah proyek konkret negara anggota G20 serta Organisasi Internasional yang berfokus pada sektor arsitektur kesehatan global, transisi energi, transformasi ekonomi berbasis digital serta terkait penanganan isu krisis pangan.
ADVERTISEMENT
Setelah sukses dengan Presidensi G20, tahun depan Indonesia kembali dipercaya untuk memegang Keketuaan ASEAN. Indonesia akan mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” dengan tiga agenda utama prioritas antara lain recovery rebuilding, digital transformation, dan sustainability. Tahun ini, hubungan bilateral ASEAN dan Uni Eropa telah memasuki tahun yang ke-45.
“Hubungan yang sudah berjalan baik ini harus dimanfaatkan dengan terus menjaga kolaborasi yang erat antar dua kawasan. Ekonomi Digital, Energi Hijau, serta sektor Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan beberapa contoh sektor potensial yang bisa dikembangkan,” pungkas Airlangga Hartarto .
Dalam sambutan kuncinya Presiden Dewan Eropa, Charles Michel mendorong kerja sama antar dua kawasan ASEAN dan Uni Eropa yang lebih erat. Sejumlah tantangan yang dihadapi mulai dari pandemi Covid-19 dan tensi geopolitik telah memberatkan upaya pemulihan ekonomi global atau total recovery. Uni Eropa siap bekerja sama atau berkolaborasi dengan ASEAN, khususnya di beberapa sektor seperti konektivitas, ekonomi digital, perubahan iklim, serta krisis pangan dan keuangan global.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan yang disampaikan Presiden Dewan Eropa, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh yang juga menjadi Pembicara pada acara tersebut, menyampaikan pentingnya kolaborasi ASEAN dan Uni Eropa untuk penyelesaian berbagai permasalahan ekonomi global.
Forum bisnis yang di host oleh EU-ASEAN Business Council (EU-ABC) ini didahului dengan C-Suite Luncheon yangi turut dihadiri sejumlah Leaders dan Pejabat di kawasan ASEAN dan Uni Eropa. Di antaranya Presiden Filipina, H.E. Ferdinand Marcos Junior, Perdana Menteri Thailand, H.E. Prayut Chan-o-cha, Perdana Menteri Vietnam, H.E. Pham Minh Chinh, Presiden Dewan Eropa, H.E. Charles Michel, EVP/Trade Commissioner Valdis Dombrovskis, Komisioner Eropa untuk Kemitraan Internasional, Jutta Urpilainen serta perwakilan sejumlah perusahaan Eropa dan ASEAN.
Dalam kesempatan luncheon tersebut sejumlah negara ASEAN menyampaikan harapannya agar kerjasama ASEAN dan Uni Eropa dapat lebih ditingkatkan. EU-ABC sendiri telah menerbitkan EU-ASEAN Business Sentiment Survey 2022 yang mencatat rasa optimisme para pelaku usaha Eropa terhadap iklim perdagangan dan investasi di kawasan ASEAN.
ADVERTISEMENT