Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Airlangga Jelaskan Penyebab Tren Perlambatan Ekonomi RI Kuartal III 2024
5 November 2024 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan alasan terjadinya tren perlambatan pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III 2024.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 mencapai 4,95 persen year on year (YoY). Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,05 persen YoY.
"Dalam siklus pertumbuhan ekonomi ini, kuartal III memang cenderung seperti itu karena tidak ada hari besar atau event besar, seperti libur keagamaan atau liburan sekolah," kata Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (5/11).
Meski me melambat, Airlangga menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan beberapa negara lain.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif baik, karena negara seperti Singapura hanya tumbuh 4,1 persen, Arab Saudi 2,8 persen, dan Meksiko 1,5 persen," tambahnya.
"Kita masih bisa berharap perekonomian kita bisa menjaga levelnya di angka 5 persen pada akhir tahun, sesuai dengan target APBN
ADVERTISEMENT
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa konsumsi rumah tangga menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024, dengan kontribusi sebesar 2,55 persen.
Amalia menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga meningkat karena adanya kenaikan pengeluaran pada sektor restoran dan hotel, sejalan dengan meningkatnya perjalanan wisatawan domestik.
"Konsumsi rumah tangga ini juga didorong oleh transportasi dan komunikasi, yang tumbuh tinggi tercermin dari meningkatnya penjualan sepeda motor dan penumpang angkutan rel, laut, dan udara," jelasnya.
Selain konsumsi rumah tangga, investasi juga memberikan kontribusi signifikan. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menyumbang 1,63 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan investasi ini didorong oleh proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh pemerintah maupun sektor swasta, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek konstruksi lainnya, seperti jalan tol.
ADVERTISEMENT