Airlangga Tepis Isu Dirinya dan Sri Mulyani Mundur Usai IHSG Anjlok

18 Maret 2025 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menepis isu dirinya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur dari Kabinet Merah Putih, yang disebut menjadi salah satu faktor ambruknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
ADVERTISEMENT
Airlangga mengatakan, baik dirinya dan Sri Mulyani sama-sama masih bekerja seperti biasanya, sehingga dia memastikan isu tersebut adalah hoaks.
"Pertama, saya tetap bekerja, konsentrasi bekerja dan tidak ada rencana mundur. Bu Sri Mulyani juga sudah saya komunikasi tadi siang, beliau juga sedang bekerja penuh. Jadi hoaks itu," tegasnya kepada awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (18/3).
Adapun Airlangga akan menghadap Presiden Prabowo Subianto untuk melaporkan kondisi perekonomian dan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sore hari ini. Dia menyebut fenomena trading halt juga akan dibahas bersama Prabowo.
Sejauh ini, Airlangga menekankan bahwa alasan IHSG ambruk hingga dibekukan sementara (trading halt) disebabkan investor menunggu keputusan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) hingga Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
ADVERTISEMENT
"Ketika ada saham-saham yang turun akibat mungkin laporan keuangannya atau informasinya keluar, ini ada satu grup lah yang turunnya cukup dalam," jelas Airlangga.
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Meski begitu, Airlangga menjamin fundamental perekonomian Indonesia masih kuat, dan penurunan harga saham juga sudah terjadi lebih dulu di bursa negara lain.
"Penurunan ini kan di berbagai negara, saham naik turun biasa, saat saham-saham yang negara lain minggu-minggu lalu turun cukup dalam. Mungkin sekarang kemarin kita belum terlalu kena, baru berimbas satu dua hari ini," katanya.
Saat ditanya terkait berbagai kebijakan pemerintah yang berdampak pada kepercayaan investor pasar modal, dia menyebut hal itu perlu dijelaskan lebih lanjut oleh kementerian teknis.
"Tentu nanti kementerian teknis yang menjelaskan agar transparansi kebijakan bisa lebih jelas," ujar Airlangga.
ADVERTISEMENT
IHSG berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan saham Selasa (18/3). IHSG ditutup turun 248,559 poin (3,84 persen) ke 6.223,388. Indeks LQ45 turun 20,335 poin (2,79 persen) ke 709,013.
IHSG hari ini sempat anjlok 5,02 persen dan membuat perdagangan saham sempat dibekukan. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG merosot 6,12 persen.