Alasan BCA Pertahankan Cabang meski Hanya 3 Persen Nasabah yang Datang

29 Juli 2018 14:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
I Ketut Alam Wangsa Wijaya, Senior Vice President Divisi Transaction Banking Business Development (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
I Ketut Alam Wangsa Wijaya, Senior Vice President Divisi Transaction Banking Business Development (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk atau Bank BCA akan tetap mempertahankan layanan perbankan di kantor-kantor cabang meski jumlah nasabah yang datang bertransaksi langsung hanya sekitar 3 persen. Sejalan dengan itu, BCA juga terus mengembangkan layanan transaksi berbasis teknologi.
ADVERTISEMENT
Senior Vice President Transaction Banking BCA, I Ketut Alam Wangsa Wijaya, mengatakan pengembangan teknologi transaksi perbankan yang dilakukan BCA, mengikuti kebutuhan dan kenyamanan nasabah. Dulu nasabah lebih nyaman bertransaksi langsung di bank, namun kini lebih banyak ke digital banking.
“Tapi kita enggak akan mungkin meninggalkan branch (kantor cabang). Nasabah yang datang bertransaksi langsung mungkin hanya 3 persen, tapi secara value masih sekitar 50 persen dari total nilai transaksi,” kata Ketut dalam wawancara khusus dengan kumparan, di Kantor Pusat Bank BCA, Jakarta, Selasa (24/7).
Ilustrasi Bank BCA. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank BCA. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
Mengutip laporan keuangan Semester I tahun 2018 Bank BCA, tercatat ada 18 juta rekening nasabah di bank tersebut. Layanan transaksi ditawarkan di 1.241 kantor cabang, 17.565 ATM, dan lebih dari 490.000 mesin EDC.
ADVERTISEMENT
Selain itu, nasabah juga dapat bertransaksi 24 jam sehari dan 7 hari dalam sepekan melalui layanan internet dan mobile banking.
Ketut menambahkan, BCA berkomitmen untuk memahami semua gaya dan kebutuhan nasabah dalam bertransaksi. Setiap pengembangan teknologi transaksi yang diadopsi, ujarnya, dilihat dari perspektif kepentingan nasabah.
I Ketut Alam Wangsa Wijaya, Senior Vice President Divisi Transaction Banking Business Development (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
I Ketut Alam Wangsa Wijaya, Senior Vice President Divisi Transaction Banking Business Development (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
“Ketika customer shifting dari tradisional banking ke ATM, kita ikutin. Kami provide banyak ATM. Kemudian dari ATM ada tuntutan lagi bahwa semua ke mobile. Selain memberikan opsi yang banyak sesuai kebutuhan, seamless process-nya atau customer experience yang bagus. Generiklah,” ujar Ketut.
Pada sisi lain, menurut Ketut, BCA juga tak memisahkan aspek keamanan transaksi dari setiap fasilitas yang ditawarkan untuk memudahkan nasabah. “Jadi setiap channel transaksi tidak boleh ada toleransi untuk terjadinya fraud atau error.”
ADVERTISEMENT