Alih Kelola Blok Rokan Makin Dekat, Pertamina Intensif Koordinasi dengan Chevron

16 Februari 2021 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina Lifting Perdana Minyak Mentah Chevron di Blok Rokan. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina Lifting Perdana Minyak Mentah Chevron di Blok Rokan. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina (Persero) kian dekat. Per 9 Agustus 2021 nanti, Pertamina resmi mengelola blok ini 100 persen melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
ADVERTISEMENT
Perseroan pun makin intensif berkoordinasi dengan Chevron, terutama pada terutama pada transisi sembilan bidang utama, yaitu Drilling Work Over, Pasokan Listrik dan Uap, Kontrak dan SCM, IT dan Petroteknikal, Data Transfer, Human Capital, SOP dan Perizinan, Chemical EOR, serta Lingkungan dan ASR (Abandonment and Site Restoration).
"Kami lakukan koordinasi secara intensif bersama SKK Migas dan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), terutama untuk transisi sembilan bidang utama demi menjamin keberlangsungan seluruh kegiatan operasi dan kegiatan rutin pasca blok dioperasikan oleh PHR,” ujar Direktur Utama PHR RP Yudantoro dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2).
Yudantoro menyebut, subholding Upstream Pertamina melalui PHR juga telah mempersiapkan program jangka panjang untuk mempertahankan produksi dan menahan laju penurunan minyak.
ADVERTISEMENT
Blok Rokan adalah blok yang secara natural sudah mengalami penurunan produksi dari tahun ke tahun. Untuk itu, upaya-upaya menahan laju penurunan dan peningkatan produksi merupakan hal yang paling krusial.
Kegiatan operasi project Rokan. Foto: Pertamina
Setidaknya akan ada 44 sumur pengembangan yang akan dilakukan pengeboran di tahun 2021 pasca Blok dialihkan ke Pertamina. Dan direncanakan adanya 40 sumur pengembangan tambahan lainnya, sesuai diskusi dengan SKK Migas.
Yudantoro menjelaskan selain pengeboran sumur pengembangan, dalam jangka panjang telah disiapkan pula program-program lainnya berupa Infill Drilling, pengeboran sumur eksplorasi, workover atau well intervention, optimasi program waterflood dan steamflood, CEOR, serta program lainnya untuk menambah cadangan.
"Sesuai dengan jangka waktu kontrak bagi hasil dengan Pemerintah, Blok Rokan akan dioperasikan hingga tahun 2041 oleh PHR. Pada masa itu kami harus memastikan Blok Rokan terus dapat berkontribusi maksimal terhadap produksi nasional melalui berbagai program yang kami jalankan," kata Yudantoro.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Whisnu Bahriansyah menjelaskan, kesiapan alih kelola tidak hanya dilakukan pada aspek operasional, tetapi juga pembinaan hubungan baik dengan para stakeholders.
“Subholding Upstream Pertamina melalui PHR juga melakukan persiapkan program kemasyarakatan, sehingga pasca alih kelola tidak hanya sisi operasional yang akan jalan berkesinambungan, tetapi juga di sisi sosial, masyarakat dan lingkungan,” tutup Whisnu.
Blok Rokan merupakan blok penyumbang produksi sebanyak 24 persen terhadap produksi nasional. Saat ini dioperasikan oleh PT Chevron Pacific Indonesia dengan rata-rata produksi pada kisaran 165 ribu barel per hari. Blok Rokan memiliki lima lapangan besar yaitu Duri, Minas, Bangko, Balam South, dan Petapahan yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Riau.
ADVERTISEMENT