Amran: Tidak Ada Satu pun Negara di Dunia yang Ingin RI Swasembada Beras

26 April 2025 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan pers terkait hasil kunjungan kenegaraan ke Yordania di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (17/4/2025). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan pers terkait hasil kunjungan kenegaraan ke Yordania di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (17/4/2025). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan tidak ada satu pun negara yang menyukai Indonesia swasembada beras. Amran menekankan peran negara-negara pemasok utama beras untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut Amran, negara-negara importir merasa kehilangan pasarnya apabila Indonesia swasembada beras.
“Tidak ada satu pun negara di dunia khususnya eksportir, menginginkan Indonesia swasembada. (Karena) kita adalah pasarnya. Itu pasti, itu normal, normatif,” tutur Amran di kantornya, Sabtu (26/4).
Amran mengatakan, berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat atau United States Department of Agriculture (USDA) menyebut produksi beras Indonesia dalam keadaan tinggi.
“Dan kata-katanya itu mengecewakan eksportir negara lain. Sangat menarik, karena diprediksi produksi kita 34 lebih juta ton dari target kita 32. Moga-moga itu tercapai,” tuturnya.
Senada dengan Amran, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono juga mengatakan keberhasilan Indonesia memproduksi beras membuat negara-negara produsen beras seperti Thailand kecewa.
Sebab negara langganan ekspor beras ke Indonesia itu setiap tahun mendapatkan cuan dari pembelian beras oleh Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Biasanya, setiap tahun, ada pihak yang selalu mengharapkan kita ini impor beras. Itu adalah pihak yang ada di dalam negeri kita, dan terutama pihak luar negeri yang mau jualan beras di tempat kita,” terangnya.
Tak Impor Beras Tahun Ini
Sejumlah pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024). Foto: Yudi Manar / ANTARA FOTO
Meski demikian, Indonesia akan tetap pada target untuk tidak mengimpor beras pada tahun ini.
Selain beras, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto juga berkomitmen Indonesia tidak akan impor jagung konsumsi, garam konsumsi dan gula konsumsi.
“Tapi sebagaimana yang sudah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, bahwa tahun 2025 ini Indonesia ditargetkan tidak impor beras, tidak impor jagung, tidak impor garam konsumsi, dan tidak impor gula konsumsi,” tuturnya.
Prabowo bahkan memberikan tenggat impor garam untuk industri aneka pangan hanya bisa dilakukan hingga akhir Desember tahun ini. Artinya mulai 2026 kebutuhan garam industri aneka pangan harus dipenuhi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini tertuang dalam Pasal 3 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional.