Anak Muda Jangan Pesimistis, Ini Tips Dapat Rp 1 M Pertama Sebelum Usia 30 Tahun

11 Agustus 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gen z. Foto: THICHA SATAPITANON/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gen z. Foto: THICHA SATAPITANON/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Fenomena sulitnya mendapatkan pekerjaan hingga permasalahan ketenagakerjaan di Tanah Air, memunculkan tanya apakah mungkin anak muda bisa mendapatkan Rp 1 miliar pertamanya sebelum usia 30 tahun?
ADVERTISEMENT
Perencana Keuangan, Andy Nugroho, menuturkan anak muda memiliki kesempatan untuk mencatatkan Rp 1 miliar pertamanya sebelum usia Rp 30 tahun, baik dengan cara bekerja di perusahaan, membuka usaha, maupun pekerja lepas.
Andy bilang, anak muda tetap berkesempatan mendapatkan Rp 1 miliar pertamanya sebelum menginjak usia 30 tahun meski berstatus sebagai karyawan.
"Bisa enggaknya, bisa saja. Dengan catatan, berarti harus berada di posisi yang memungkinkan income-nya itu atau gajinya itu bisa menembus Rp 1 miliar minimal per tahun, paling tidak selama setahun," kata Andy kepada kumparan, Kamis (8/7).
Supaya anak muda bisa mendapat Rp 1 miliar, gaji yang didapatkan seharusnya minimal Rp 84 juta per bulan. Hanya saja, menurut Andy, posisi dengan gaji sebesar Rp 1 miliar per tahun umumnya didapat oleh orang dengan jabatan yang dapat diperhitungkan. Andi bilang, minimal C level seperti Chief atau Direktur di sebuah perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Namun posisinya di Indonesia kan dengan income sebesar itu berarti kita harus memiliki ekspertis yang sangat mumpuni, dan atau dengan level-level yang memang senior level atau kelasnya C level nih, chief ataupun director seperti itu," ujar Andy.
Lalu kemungkinan kedua, anak muda yang dapat menerima Rp 1 miliar pertamanya di bawah usia 30 tahun adalah pengusaha.
Andy Nugroho Foto: Dok. Pribadi
Andy menyoroti pendapatan karyawan dari perusahaan yang setiap bulannya dapat ditakar atau dihitung, sekalipun ditambah dengan uang lembur. Berbeda dengan pengusaha yang penghasilannya akan bergantung pada naik turunnya pendapatan perusahaan.
"Ibaratnya kalau kita bekerja sebagai karyawan setinggi apa pun penghasilan kita jabatan kita. Nah sementara kalau pengusaha itu bisa macam-macam, mereka tidak bisa ditakar, bisa diprediksi tapi tidak bisa dipastikan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pengusaha mempunyai kewenangan untuk memastikan pendapatan perusahaan dapat mencapai target tertentu atau tidak. Berbeda dengan karyawan yang hanya akan menerima gaji sesuai hitungan gaji atau bonus sesuai ketentuan perusahaan.
"Mungkin mereka mau yang para pengusaha ini mau mati-matian naikkan omzet, laba, mereka kerja keras sedemikian rupa sehingga omzetnya, penjualannya naik, mereka bisa nembus (keuntungan) Rp 2 miliar atau Rp 3 miliar kalau mau, penjualan mereka bisa dengan cepat menaikkan income mereka," ujar Andy.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, ada beberapa pengusaha muda perempuan yang menyebut mendapatkan Rp 1 miliar pertamanya di bawah usia 30 tahun, bahkan di bawah 20 tahun.
Pengusaha-pengusaha tersebut terdiri dari pemilik merek dagang fesyen Tiebymin yaitu Yasmin Salsabila, pemilik by.neeth Nethanya Kirana dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Andy memandang, beberapa bidang yang memungkinkan anak muda di bawah usia 30 tahun mendapatkan Rp 1 miliar pertamanya adalah kecantikan dan fesyen.
"Usaha-usaha yang memungkinkan untuk mendapatkan Rp 1 miliar ini, tadi di X sudah disebutkan mereka rata-rata berdagang yang berkaitan dengan fashion, mulai dari tas, pakaian, hijab, serum bulu mata yang lainnya," tutur Andy.
Terlebih menurut Andy, anak muda saat ini telah menikmati digitalisasi dan teknologi yang dapat mendukung penjualan dan pemasaran produk. Hal ini tentu memperbesar kemungkinan anak muda meraup Rp 1 miliar sebelum usia 30 tahun.
"Keberadaan platform-platform online memudahkan para penjual untuk bisa memasarkan produknya dengan jangkauan lebih luas dan cepat, dan hal itu tentu saja dapat semakin memudahkan anak-anak muda yang memiliki keinginan untuk bisa mendapatkan Rp 1 miliar pertamanya dengan lebih cepat," terang Andy.
ADVERTISEMENT
Selain karyawan dan pengusaha muda, menurut Andy, freelancer muda atau pekerja lepas juga berkesempatan meraup Rp 1 miliar sebelum usia 30 tahun. Misalnya, agen properti dan agen asuransi yang bergantung pada pendapatan dari komisi berdasarkan persentase produk terjual.
Andy menuturkan seorang agen properti dan akan mendapatkan pemasukan komisi yang besar jika berhasil mencatatkan nasabah dengan polis besar. Misalnya Rp 1 miliar akan didapat oleh seorang agen properti dengan komisi 10 persen jika telah menjual aset dengan harga Rp 10 miliar.
"Pekerja-pekerja freelancer contohnya agen properti rumah mereka bisa (meraup Rp 1 miliar), agen-agen asuransi bisa juga," ujar Andy.
Mike Rini Sutikno. Foto: kumparan
Senada dengan Andy, Perencana keuangan Mike Rini, juga menuturkan baik anak muda yang bekerja di perusahaan maupun membuka usaha sama-sama memiliki kesempatan untuk mendapatkan Rp 1 miliar sebelum usia 30 tahun.
ADVERTISEMENT
Anak muda pekerja, menurut Rini, dapat mendapatkan Rp 1 miliar pertama di bawah usia 30 tahun asalkan dibersamai dengan strategi yang tepat.
"Meskipun banyak perusahaan memiliki persyaratan yang ketat, anak muda masih bisa mencapai target finansial ini dengan memilih pekerjaan yang menawarkan gaji kompetitif dan peluang untuk kenaikan gaji," kata Rini kepada kumparan, Kamis (8/8).
"Posisi di industri teknologi, keuangan, atau pemasaran sering kali menawarkan kompensasi yang lebih baik," ujar Rini.
Selain bekerja, lanjut Rini, anak muda juga dapat memanfaatkan passive income dengan berinvestasi sedini mungkin berbekal pengetahuan risiko yang bisa diketahuinya.
Hal ini dilakukan seiring dengan pengembangan keterampilan, sehingga dari sisi karir dapat mendongkrak peluang kenaikan gaji.
"Mengambil kursus atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan di bidang yang diminati dapat meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi," ujar Rini.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, anak muda pekerja juga bisa menambah pintu-pintu rupiah melalui usaha sampingan. "Ini bisa menjadi alternatif yang baik untuk menambah penghasilan. Tantangannya membagi waktu untuk mengerjakan keduanya, bekerja dan bisnis," ungkap Rini.
"Selain keempat poin di atas tadi yang tak kalah pentingnya juga networking. Membangun jaringan profesional dapat membuka peluang kerja yang lebih baik. Bergabung dengan komunitas atau organisasi yang relevan dapat membantu dalam menemukan peluang yang tidak terduga," tambahnya.