Anderson Tanoto, Sosok Muda Inspiratif yang Kembangkan Bisnis Berkelanjutan

19 Februari 2022 19:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anderson Tanoto, Managing Director RGE Group. Dok. RAPP.
zoom-in-whitePerbesar
Anderson Tanoto, Managing Director RGE Group. Dok. RAPP.
“Masih muda sekali, tapi pintarnya setengah mati," kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan pabrik Asia Pacific Rayon (APR), dua tahun lalu.
Ya, pujian tersebut ditunjukkan untuk Managing Director RGE Group, Anderson Tanoto, yang kala itu baru berusia 31 tahun. Ia dinilai sangat cerdas dalam mengomandoi bisnis Royal Golden Eagle (RGE) Group.
Menjabat sebagai Managing Director RGE Group, Anderson ingin mengubah citra industri pulp dan kertas menjadi lebih positif. Tak hanya dikenal sebagai pebisnis, anak muda ini juga aktif dalam kegiatan sosial melalui yayasan keluarga, khususnya di bidang pendidikan.
RGE Group sendiri merupakan grup perusahaan manufaktur berbasis sumber daya alam yang operasionalnya berada di berbagai negara, seperti Indonesia, Brasil, Kanada, hingga China. Di Indonesia, selain APR, salah satu perusahaan yang tergabung di bawah RGE adalah APRIL Group yang memproduksi serat, pulp dan kertas. Salah satu produk flagshipnya “PaperOne” bahkan telah dipasarkan hingga ke 70 negara.
Tak heran, sejak kecil, Anderson muda sering menghabiskan waktu liburannya dengan bertualang di pabrik. Pada usia 15 tahun, ia bahkan mulai mempelajari skema penjualan produksi kertas mereka di China.
“Bapak saya sering bilang kalau bisnis itu seperti berenang melawan arus. Jadi untuk mempertahankan posisi saja kita harus berenang. Kita akan terseret arus jika berhenti. Sedangkan untuk maju, usahanya harus lebih keras lagi,” kata Anderson saat berbincang dengan salah satu founder media online pada Desember 2021.
Anderson mengaku, posisinya saat ini tidak didapatkan secara instan. Lulus dari SMA, ia melanjutkan pendidikan ke salah satu kampus bisnis terbaik di dunia, Wharton School di Pennsylvania, Amerika Serikat. Selepas empat tahun mengenyam pendidikan di sana, Anderson memulai karier dengan bergabung dalam firma konsultan bisnis Bain & Company di Singapura.
Barulah pada 2013, Anderson kembali ke Indonesia dan bergabung dengan RGE Group. Meskipun berstatus sebagai anak dari pemilik perusahaan, Anderson yang saat itu berusia 24 tahun tetap melalui tahapan wawancara sebelum diterima untuk bekerja sebagai asisten manager di pabrik APRIL Group, yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.
Menyeimbangkan Bisnis dan Berkelanjutan
Anderson yang kini juga menjabat sebagai Komite Eksekutif di APRIL Group ini berpandangan bahwa bisnis yang baik harus berjalan berdampingan dengan aspek berkelanjutan. Ia pun tak segan turun langsung dalam menginisiasi berbagai aksi nyata dalam mendukung keberlanjutan di Indonesia.
Sejak 2020, APRIL Group meluncurkan komitmen APRIL2030 yang salah satu targetnya adalah ingin mencapai nol emisi karbon dari lahan yang dikelola perusahaan. Komitmen ini berisikan serangkaian inisiatif yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara bisnis yang berkelanjutan, keanekaragaman hayati hingga pemberdayaan masyarakat.
APRIL2030 sendiri telah mencapai sejumlah kemajuan, diantaranya optimalisasi sumber energi terbarukan di lingkungan perusahaan dengan instalasi solar panel, operasional bus listrik, hingga terwujudnya peta jalan dekarbonisasi dalam proses manufaktur. APRIL juga memperkuat penelitian dan pengembangan silivikultur untuk meningkatkan yield bibit tanpa harus membuka lahan baru, memperbaiki pengelolaan air serta memajukan ilmu seputar lahan gambut tropis.
APRIL sendiri telah berkutat dengan aspek keberlanjutan sejak lama. Pada 2013, APRIL menginisiasi Restorasi Ekosistem Riau, yang tujuannya adalah menjaga dan melindungi kawasan hutan rawa gambut tropis seluas 150.000 hektar dengan berbagai keanekaragaman hayati di dalamnya.
Pentingnya bisnis dan keberlanjutan untuk berjalan beriringan juga disampaikannya dalam Konferensi Perubahan Iklim ke-26 (COP26) yang digelar di Skotlandia pada Oktober 2021 lalu. Presiden Jokowi beserta sejumlah menteri turut menghadiri event bergengsi tersebut.
Ingin Semua Anak Mendapatkan Pendidikan yang Baik
Tak hanya bersemangat dalam menjalankan visi bisnis yang berkelanjutan, Anderson juga turut aktif dalam mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia lewat yayasan keluarga, Tanoto Foundation yang berdiri sejak 1981.
Dia percaya bahwa untuk memutus rantai kemiskinan harus dimulai dari pendidikan. Kini Tanoto Foundation merupakan salah satu yayasan terbesar di Indonesia yang menjalankan program pendidikan dari mulai pencegahan stunting, pendidikan anak usia dini, peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah, serta beasiswa untuk pendidikan tinggi.
“Kita tidak akan diingat untuk berapa uang yang kita hasilkan. Tapi orang akan mengingat kita untuk seberapa banyak kehidupan yang kita sentuh secara positif,” ucap Anderson.
Sukses menyeimbangkan aspek bisnis, keberlanjutan dan filantropi, Anderson masuk dalam daftar 40 under 40 Fortune Indonesia oleh majalah Fortune Indonesia. Ia dinilai majalah Fortune Indonesia yang mampu menjadi agen perubahan yang dipilih dari berbagai latar belakang
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan RAPP