Anggota DPR: Permintaan Jokowi Harga PCR Jadi Rp 300.000 Belum Tuntaskan Masalah

26 Oktober 2021 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi dari pintu ke pintu (door to door) di Desa Emplasemen, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Foto: Fransisco Carolio/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi dari pintu ke pintu (door to door) di Desa Emplasemen, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Foto: Fransisco Carolio/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengapresiasi permintaan Presiden Jokowi untuk menurunkan harga tes PCR jadi Rp 300 ribu. Tapi menurutnya, penurunan harga belum menyelesaikan persoalan terkait kewajiban tes PCR untuk penumpang penerbangan.
ADVERTISEMENT
"Penurunan harga PCR tidak menyelesaikan masalah, sebab biaya tes PCR tetap saja akan membebani. Apalagi, yang dibebani adalah para penumpang yang menggunakan transportasi udara," kata Saleh Partaonan Daulay, Selasa (26/10).
Karenanya anggota DPR dari Fraksi PAN itu meminta agar masalah utamanya juga disentuh, yaitu dengan meniadakan tes PCR. "Tidak semua penumpang pesawat memiliki dana berlebih, jadi wajar jika banyak orang yang merasa berat membayar tes PCR," ujarnya.
Penumpang menggunakan aplikasi pedulilindungi di Bandara. Foto: Angkasa Pura II
Sebagai alternatif, pemerintah diminta antara lain untuk menghapus kewajiban tes PCR bagi penumpang pesawat. Bila tes PCR tetap diberlakukan, maka biayanya diharapkan dapat ditanggulangi pemerintah sehingga kebijakan tersebut tidak memberatkan siapa pun.
"Tentu ini tidak mudah. Karena itu perlu perhitungan yang cermat sehingga tidak membebani anggaran pemerintah," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan alternatif lainnya, masih menurut dia, adalah memperpanjang masa berlaku hasil tes PCR sehingga kalau perlu, masa berlakunya 7x24 jam.
Anggota Komisi IX DPR yang membidangi kesehatan itu, juga menginginkan agar kebijakan tes PCR diganti dengan tes antigen. Meski tingkat akurasinya lebih rendah dari PCR, namun biaya testing-nya jauh lebih rendah sehingga para penumpang diyakini masih bisa menjangkaunya.
*****
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.