Anies Sebut Kerugian Perubahan Iklim di RI Capai Rp 544 T hingga 2024

18 September 2023 17:14 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan saat wawancara di program Info A1 kumparan pada Rabu (2/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan saat wawancara di program Info A1 kumparan pada Rabu (2/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menyampaikan gagasannya terkait urgensi transisi energi di Indonesia. Anies mengatakan, dampak perubahan iklim bisa sangat merugikan hingga Rp 544 triliun selama tahun 2020-2024.
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, berdasarkan simulasi NASA, pada tahun 2050 diprediksi mengalami kenaikan suhu dua kali lipat hingga mencapai 1,5-2 derajat celsius jika tidak ada intervensi konkret yang dilakukan.
"Bicara perekonomian, prediksinya di periode 2020-2024, ada Rp 544 triliun kerugian dampak kenaikan suhu," ujarnya saat Indonesia Energy Transition Dialogue 2023, Senin (18/9).
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, dampak kenaikan suhu ini diperkirakan sekitar 30 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2030. Tidak hanya dari sisi ekonomi, perubahan iklim juga berdampak buruk pada kesejahteraan masyarakat.
Dia menyebutkan, isu lingkungan kontribusi pada 17-18 persen kematian di tahun 2019, 50 persen habitat terancam punah di tahun 2050, dan meningkatkan bencana alam di mana 98 persen bencana di Indonesia merupakan bencana hidrometeorologi.
ADVERTISEMENT
"Lalu, siapa yang paling merasakan, yaitu masyarakat rentan miskin, masyarakat adat, perempuan, anak-anak, lansia dan penyandang disabilitas, ini yang akan paling merasakan dampak ketika bicara perubahan iklim dan efeknya kepada lintas manusia," terang Anies.
Program 5 Pilar Akselerasi Transisi Energi
Anies mengatakan, transisi energi menjadi penting bagi Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim. Dia pun mengajukan gagasan 5 pilar akselerasi transisi energi sebagai salah satu program kampanyenya.
Ditemui usai acara, Anies menuturkan pihaknya siap melanjutkan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang sudah dikerjakan pula oleh pemerintahan sebelumnya.
"Lingkungan hidup itu tidak sekadar tema untuk pengetahuan, tapi ini adalah tema untuk dilaksanakan, jadi itu komitmen kita dalam kampanye juga akan kami sampaikan ini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dia menilai, masyarakat menganggap isu transisi energi adalah penting, namun belum ada bacapres lain yang memasukkan transisi energi ini ke dalam program kampanyenya.
"Masyarakat menganggap ini penting tapi ketika sampai kepada Pemilu belum tentu ini jadi agenda utama, tapi kami merasa ini dianggap penting atau tidak oleh masyarakat luas bagi kami ini isu penting buat diperhatikan," tegasnya.
Adapun 5 pilar akselerasi transisi energi yang diusung Anies yaitu pertama tata kelola holistik yang berkesinambungan, salah satu usulannya dalam poin ini adalah menciptakan lembaga khusus pengelola data iklim dan energi. Kedua, kolaborasi antar stakeholder.
Ketiga, inovasi pendanaan dengan diversifikasi pendapatan, green financing dan blended finance. Keempat, transisi energi berkeadilan termasuk untuk mengatasi kehilangan pekerjaan yang berhubungan dengan energi fosil. Terakhir, intervensi pada demand dan supply.
ADVERTISEMENT
"Nanti kalau itu (program transisi energi) akan kita outline ketika diserahkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Tadi saya sampaikan itu bahwa ada 5 pilar itu yang akan dikerjakan," pungkas Anies.