Anindya Bakrie: ASEAN Berpotensi Jadi Pusat Produksi EV Global

4 September 2023 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisaris Utama VKTR Anindya N. Bakrie (kiri) dan Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono (kanan) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/6/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris Utama VKTR Anindya N. Bakrie (kiri) dan Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono (kanan) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/6/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) Anindya Bakrie melihat peluang ASEAN sangat besar sebagai pusat produksi kendaraan listrik (EV) global. Optimisme itu tercermin dalam ketersediaan bus listrik dari perusahaan Bakrie tersebut.
ADVERTISEMENT
Anindya mengatakan, negara lain seperti Vietnam sudah sangat fokus dalam pengembangan kendaraan listrik dan sejenisnya. Dengan begitu, negara ASEAN diharapkan bisa saling berkolaborasi meskipun tetap bersaing.
“Di sisi lainnya kita melihat bahwa ASEAN seperti yang mungkin kita katakan pembicara lain, kita dapat menjadi pusat produksi (kendaraan listrik) luar biasa,” kata Anindya dalam Asean Business and Investment Summit di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (4/9).
Anindya mencermati dalam rantai pasok global, setidaknya Indonesia dapat memasok baterai untuk kendaraan elektrik untuk Asia maupun dunia. Untuk mencapai net zero emission 2060, pihaknya ingin melakukan peralihan sehingga target energi bersih dapat tercapai di tahun 2042.
“Semua bus listrik di luar itu adalah bus dari kami. Bahkan bus batch pertama, 52 bus telah mengangkut 15 juta orang menempuh jarak sekitar 3 juta km dan menghemat banyak hal,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Anindya yakin moda transportasi umum adalah solusi yang baik untuk beralih ke energi terbarukan. Hal ini terlihat dari pemerintah serius memberikan insentif guna menjalankan hilirisasi industri.
Menurut Anindya, negara-negara di ASEAN perlu berkolaborasi dalam menyeimbangkan antara distribusi dan rantai pasok. Perusahaan yang dipimpin Anindya juga melakukan strategi untuk memenuhi kebutuhan transportasi publik,