Antam Akan Bangun Smelter untuk Proyek Baterai Listrik Mulai 2025

26 Maret 2024 8:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nico Kanter, saat media gathering di Jakarta, Rabu (5/4/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nico Kanter, saat media gathering di Jakarta, Rabu (5/4/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, Nico Kanter, membeberkan rencana membangun smelter untuk proyek baterai listrik mulai tahun depan. Pabrik pemurnian bijih nikel ini berada di kawasan industrial park, Halmahera Timur, Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
Pembangunan smelter ini merupakan kolaborasi Antam dengan pabrik baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, Contemporary Amperex Technology Co Ltd atau CATL dalam membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Sebelumnya, pada Kamis 28 Desember 2023 Antam menandatangani kerja sama dengan CATL melalui cucu usahanya, Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL).
"Ini yang kita kejar sekarang di MHP -nya, di Industrial Park harus sudah dibangun (tahun depan), dan juga kita harus setuju untuk tanda tangan (smelter) RKEF dan HPAL JVCO-nya," kata Nico saat media briefing di Jakarta, Senin (25/3) malam.
RKEF Industrial Park adalah fasilitas yang mengolah bijih nikel hingga menjadi nickel pig iron (NPI). Sedangkan HPAL JVCO adalah perusahaan untuk proyek hidrometalurgi yang didirikan atas terjalinnya kerja sama Antam dengan CBL melalui anak usahanya, HongKong CBL Limited HKCBL pada 22 Desember 2023.
ADVERTISEMENT
Chairman and Founder CATL Zeng Yuqun menyampaikan paparan dalam diskusi panel B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (13/11/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Nico menjabarkan dalam proyek besar membuat ekosistem baterai listrik hulu ke hilir di Indonesia Antam terlibat langsung dari penambangan nikel ore hingga produksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Produksi nikel ore dilakukan Antam melalui anak usahanya PT sumberdaya Arindo (SDA), dan untuk produksi NPI dilakukan anak usaha lainnya, PT Feni Haltim (FHT).
Untuk tahap selanjutnya, Antam akan merealisasikan kerja sama HPAL JVCo untuk memproduksi MHP. Nico mengaku untuk tahap ini pihaknya membutuhkan waktu.
"Karena feasibility study (FS) mesti lengkap, apalagi kita sadar ESG penting. Jadi sedang dipikirkan mengenai perubahan untuk-energi yang akan dipakai untuk HPAL, mungkin 60 megawatt itu akan pakai gas. Tapi masih harus di-FS kan soal nilai ekonominya. Tapi kan kita mau green nikel karena tuntutan ESG menjadi sebuah keharusan," kata Nico.
ADVERTISEMENT
Dalam ekosistem baterai EV yang dipaparkan, proses selanjutnya setelah diproduksi MHP adalah produksi nikel sulfat, precursor, katoda sebagai material baterai. Dilanjutkan dengan produksi baterai sel, dan terakhir paling hulu adalah recycling. Dalam hal ini, Antam akan terlibat melalui PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).