Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Antam Mulai Bangun Smelter RKEF-HPAL Tahun Ini, Pakai Dana Divestasi Rp 7,23 T
21 Juni 2024 11:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nico menjelaskan, Antam sudah meneken joint venture (JV) proyek ekosistem baterai kendaraan listrik bersama China Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), anak usaha Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), pada 28 Desember 2023.
Antam melepas kepemilikan sahamnya PT Sumberdaya Arindo (SDA) sebesar 49 persen kepada CBL. Adapun SDA merupakan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel di kawasan Buli, Halmahera Timur.
Kemudian, Antam juga mendivestasikan sekitar 10 persen kepemilikan sahamnya di PT Feni Haltim (FHT) kepada Hong Kong CBL Limited (HKCBL) yang juga merupakan anak usaha CATL. Nico menyebutkan, Antam meraup Rp 7,23 triliun dari kedua divestasi tersebut.
"Kita harus menyelesaikan pembangunan baik itu RKEF maupun HPAL, ini yang rencananya kita akan mulai konstruksinya di tahun ini tentunya kalau kita harus menyelesaikan JV agreement," katanya saat MINDialogue di Soehanna Hall, Kamis (20/6).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Antam juga masih berupaya menggaet mitra dari Korea Selatan untuk JV kedua dari proyek ekosistem kendaraan listrik tersebut untuk menggaet pasar Amerika Serikat. Korea Selatan yang sudah memiliki Free Trade Agreement (FTA) tidak akan terjegal aturan Inflation Regulation Act (IRA).
"Kita mendiversifikasikan strategic partner untuk EV ekosistem kita bagi dua, pertama dengan Cina, yang kedua itu dengan KIA Korea memang masih dalam tahap proses yang sedang berjalan," ungkap Nico.
Selain di sektor hulu (upstream) dan midstream, megaproyek ini juga meliputi sektor hilir (downstream). Di sektor hilir, Antam akan bekerja sama dengan anak perusahaan BUMN, Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama HKCBL.
Nico mengungkapkan, total investasi Antam di proyek tersebut mencapai USD 6,87 miliar atau sekitar Rp 113 triliun. Proyek ini mencakup produksi nikel sulfat, precursor, katoda sebagai material baterai, dilanjutkan dengan produksi baterai sel, dan terakhir battery recycling.
ADVERTISEMENT
"Ini kan perlu pendanaan yang besar, yang kita divestasi kemarin itu hanya bisa kita pakai sebagian saja untuk menjadi modal kita untuk sampai RKEF maupun sebagian untuk HPAL," jelasnya.
Dengan demikian, Nico mengatakan perusahaan masih berupaya mencari pendanaan tambahan. Perusahaan kini sedang menjajaki kerja sama dengan perbankan domestik dan internasional.
"Tentunya kita akan membutuhkan financing, nah ini yang kita juga sedang dalam proses penjajakan, kita juga mencoba bank-bank nasional maupun bank internasional, ini masih dalam tahap awal yang kita lakukan," kata Nico.
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini