Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Apindo: 33 Pabrik di Jawa Barat Relokasi ke Jawa Tengah
27 November 2024 9:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo ) Jawa Barat (Jabar) mencatat ada sebanyak 33 pabrik yang hengkang dari provinsi Jabar sejak tahun 2019-2023.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, mengatakan dari nilai tersebut, 28 pabrik telah relokasi ke Jawa Tengah pada tahun 2019-2022. Kemudian, pada tahun 2023, ada lima pabrik lainnya yang juga melakukan relokasi.
"Di tahun 2019-2022 itu ada 28 pabrik yang melakukan relokasi ke Jawa Tengah. Banyak lho itu, 28 pabrik padat karya, itu gede banget. Tetapi memang di Jawa Barat itu investasi masuk itu banyak. Bahkan di tahun 2023 itu ada juga 5 pabrik yang melakukan relokasi juga," kata Ning dalam acara media briefing, Selasa (26/11).
Ning mengatakan, banyak investor yang berminat menanamkan modal di daerah Jawa Barat. Begitu juga dengan pengusaha yang ingin relokasi pabriknya di Jawa Barat. Namun karena ketidakpastian hukum membuat para investor tersebut menurunkan niatnya.
ADVERTISEMENT
"Salah satunya kalau pengusaha atau investor itu selalu menginginkan adanya visibility. Visibility apa? ketika kita menginvestasi, kita harus tahu dong nasib investasi kita itu akan seperti apa. Tahun depan seperti apa, the next two years seperti apa, tahun ketiga seperti apa," ujar Ning.
"Nah dengan undang-undang cipta kerja itu kemarin itu visibility itu kita bisa lihat. Oh tahun depan upah akan naik segini, tahun berikutnya akan segini. Jadi kita bisa membuat long term plan. Itu yang akhirnya akan membuat investor itu wait and see," katanya.
Sejalan dengan hal tersebut, Apindo mencatat ada 184 ribu orang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tahun 2024. Dari nilai tersebut, sebanyak 25 persen berada di wilayah Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"25 persen pengangguran nasional itu adanya di Jabar, dan lulusan SMA sekarang ini jumlahnya 600 ribu setiap tahun. Dari 600 ribu hanya 25 persen sekian yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Sisanya ke mana? Cari kerja. Dengan kondisi yang seperti ini kita juga ngeri-ngeri sedap bagaimana nanti ke depan," ujarnya.