Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Apple Alihkan Produksi iPhone dari China ke India Imbas Perang Dagang
25 April 2025 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Apple Inc. berencana untuk memindahkan produksi iPhone yang dijual di Amerika Serikat ke India, paling cepat mulai tahun 2026.
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap ketegangan perdagangan yang terus meningkat antara Amerika Serikat dan China.
“Apple (AAPL.O) berencana untuk memindahkan perakitan semua iPhone yang dijual di AS ke India paling cepat tahun depan,” tulis Reuters, mengutip laporan Financial Times pada Jumat (25/4).
Rencana pemindahan basis produksi ke India ini bermula dari sumber dari beberapa pihak yang mengetahui hal tersebut.
Rencana pemindahan ini muncul di tengah tekanan dari kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap China.
Kebijakan tersebut memaksa sejumlah perusahaan teknologi besar, termasuk Apple, untuk mempertimbangkan opsi diversifikasi rantai pasokan mereka.
Di sisi lain, China menuntut agar semua tarif sepihak dari AS dicabut.
Tuntutan ini disampaikan seiring dengan munculnya sinyal kemungkinan meredanya ketegangan dagang antara kedua negara.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, China menyatakan belum mengadakan pembicaraan resmi dengan Washington, meskipun pemerintah AS menyebut telah terjadi kontak antara kedua belah pihak.
Trump berulang kali menyatakan bahwa kesepakatan dagang akan tercapai dan mengeklaim telah terjadi kontak langsung dengan pemerintah China.
Ia juga mempertahankan kebijakan tarif sebagai langkah timbal balik untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan yang dianggap merugikan Amerika Serikat.
“AS seharusnya menghapus semua langkah tarif sepihak terhadap China jika benar-benar ingin menyelesaikan masalah perdagangan ini,” ujar juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong.
“Orang yang mengikat lonceng haruslah yang melepaskannya,” tambahnya, mengutip peribahasa China yang menekankan bahwa AS harus bertanggung jawab atas kebijakan yang telah diambilnya.
Sementara itu, Reuters juga melaporkan pada Rabu (23/4) bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan penurunan tarif atas barang-barang impor dari China.
ADVERTISEMENT
Tarif yang saat ini mencapai 145 persen kemungkinan akan diturunkan ke kisaran 50 hingga 65 persen, tergantung hasil negosiasi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, turut menegaskan bahwa tidak ada konsultasi atau negosiasi terkait tarif yang berlangsung saat ini.
“China dan Amerika Serikat belum melakukan konsultasi atau negosiasi terkait tarif, apalagi mencapai kesepakatan,” katanya dalam konferensi pers terpisah, sambil menyebut berbagai laporan terkait hal tersebut sebagai berita palsu.
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.