Apple Raup Cuan Rp 50 Triliun dari Penjualan Produk di RI pada 2023

22 Januari 2025 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko Cahyanto usai rapat koordinasi di Hotel Four Season Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko Cahyanto usai rapat koordinasi di Hotel Four Season Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membeberkan penjualan Apple di Indonesia sepanjang 2023 mencapai Rp 50 triliun. Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A Cahyanto, mengatakan nilai itu untuk semua penjualan produk Apple mulai dari iPhone, iPad hingga aksesorisnya.
ADVERTISEMENT
“Total dengan Ipad dan lain-lain dan aksesoris yang mereka (Apple) jual itu sekitar Rp 50 triliun sales mereka di sini,” kata Eko dalam diskusi di acara Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia melalui laman YouTubenya, Rabu (22/1).
Eko merinci jumlah produk iPhone yang terjual di Indonesia sepanjang 2023 saja capai 2,3 juta unit. Namun, ia tidak membeberkan nominal estimasi penjualan dari 2,3 juta unit tersebut.
Eko menilai dengan angka penjualan yang tinggi ini, pasar Indonesia terbilang besar untuk produk Apple. Sehingga tidak heran jika pemerintah menuntut Apple berinvestasi di Tanah Air. Tujuannya supaya ada nilai tambah yang didapatkan Indonesia.
iPhone 16 dipamerkan setelah acara "It's Glowtime" Apple di Cupertino, California, Senin (9/9/2024). Foto: Nic Coury / AFP
“Di Indonesia ini dibanding dengan negara-negara pesaing kita di Thailand atau Vietnam, kita penting untuk Apple dalam proses industrinya. Ini yang kami tuntut agar apa yang kita punya, pasar kita bisa kita betul-betul jaga,” ujar Eko
ADVERTISEMENT
Eko mengungkapkan dengan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), pemerintah bisa memastikan semua barang yang dijual di Indonesia utamanya berkaitan dengan kepentingan nasional, harus bermanfaat di dalam negeri.
“Seperti halnya dengan produk HKT, handphone, komputer dan tablet itu harus ada value added yang kita dapatkan. Dan saat ini sudah banyak selain Apple yang sudah punya basis produksi di Indonesia dan kami apresiasi itu dan kami jaga itu,” ujar Eko.
Kapasitas produksi handphone di Indonesia saat ini sudah mencapai 60 juta hingga 70 juta unit per tahun. Eko melihat angka ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Oleh karena itu kami tetap meminta Apple memperbaiki proposalnya agar kita dapat value added. Paling tidak mereka berinvestasi di Indonesia, karena pada prinsipnya nilai investasi itu akan berbanding lurus dengan nilai TKDN-nya,” tutur Eko.
ADVERTISEMENT