Arcandra Tahar Beberkan Kunci Sukses Bisnis Infrastruktur Migas

3 November 2020 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar terlihat di Kementerian ESDM, Selasa (22/10/2019). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar terlihat di Kementerian ESDM, Selasa (22/10/2019). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi perusahaan minyak dan gas (migas), infrastruktur merupakan salah satu kunci dalam mengembangkan bisnis. Sebelum membangun infrastruktur, perusahaan migas tentunya harus memastikan dari mana sumber pasokan migasnya serta potensi pasar yang akan menyerap energi tersebut.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, aspek teknologi dan komersial akan menjadi faktor penentu, apakah infrastruktur yang dibangun tersebut mampu menciptakan multiplier bisnis secara maksimal dalam kurun waktu tertentu kepada pelaku ekonomi.
Demikian disampaikan Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, Arcandra Tahar, dalam akun Facebook resminya, Selasa (3/11).
"Di PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, saat ini kami terus melakukan berbagai upaya untuk tetap mengembangkan infrastruktur di berbagai daerah. Mengingat dampak pandemi COVID-19 ini terhadap berbagai sektor ekonomi sangat besar, termasuk berkurangnya konsumsi energi, PGN juga dituntut untuk menjalankan efisiensi sebaik mungkin," ujar Arcandra seperti dikutip kumparan.
Mantan Wakil Menteri ESDM ini menjelaskan, proses efisiensi telah dimulai sejak awal. Yaitu ketika sebuah proyek infrastruktur akan dibangun, maka tim di internal PGN akan merumuskan dan menentukan terlebih dahulu beberapa aspek strategis dan teknis yang harus dilalui sampai akhirnya bisnis berjalan secara optimal.
com-Perusahaan Gas Negara Foto: dok. PGN
Misalnya pada tahap awal, harus ditentukan target bisnis proyek tersebut secara jelas, terukur berdasarkan data yang valid. Deadline dan milestone yang akan dicapai harus clear dengan didukung oleh pemahaman yang matang terhadap pasar atau konsumen.
ADVERTISEMENT
Fase berikutnya adalah melakukan identifikasi atas partner strategis ataupun eksisting klien yang memungkinkan untuk menjadi bagian dari target proyek baru tersebut. Langsung lakukan MOU jika konsumennya sudah jelas.
"Fase-fase berikutnya harus dilakukan secara disiplin dan ketat untuk memastikan bahwa sebuah proyek infrastruktur yang dibangun oleh PGN tidak saja memberikan manfaat bagi masyarakat tapi juga mampu memperkuat fundamental perusahaan guna mendukung ekspansi berikutnya," ujarnya.
Catatan pentingnya, menentukan teknologi, strategi kontrak, estimasi capex dan opex serta opsi pembiayaan akan menjadi bagian dari fase krusial dalam pembangunan sebuah proyek infrastruktur.
Faktor teknologi dan aspek komersial inilah yang kini dikedepankan oleh PGN dalam memutuskan sebuah proyek infrastruktur migas. "Hasilnya terbukti efektif. Pada proyek infrastruktur pipa minyak ke blok Rokan, PGN bisa menghemat biaya USD 150 juta atau lebih dari Rp 2,1 triliun," kata Arcandra.
ADVERTISEMENT
Beberapa proyek infrastruktur yang akan segera dibangun PGN juga didorong untuk semakin efisien. Strategi bisnis yang dikembangkan tetap mengedepankan optimalisasi teknologi dan komersial serta adanya kepastian pasokan dan konsumen yang akan menjadi target pasarnya.
"Dengan dukungan SDM yang sudah teruji, sebagai perusahaan energi nasional, PGN dapat lebih mengoptimalkan perannya dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur migas, khususnya gas bumi agar dapat menjangkau lebih banyak konsumen di lebih banyak daerah. Insya Allah," tutupnya.