AS Jadi Penyumbang Surplus Terbesar Neraca Perdagangan RI di Oktober 2020

16 November 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peti kemas Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peti kemas Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statisik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD 1,02 miliar dengan Amerika Serikat (AS) selama Oktober 2020. Surplus perdagangan dengan AS itu merupakan yang terbesar dibandingkan dengan negara lainnya.
ADVERTISEMENT
"Neraca perdagangan nonmigas, neraca terbesar untuk surplus AS. Neraca perdagangan kita surplus USD 1.029,1 juta," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam video conference, Senin (16/11).
Pada Oktober 2020, ekspor Indonesia ke AS tercatat mencapai USD 1,63 miliar, sedangkan impor sebesar USD 609 juta. Padahal jika dibandingkan dengan bulan lalu, ekspor nonmigas Indonesia ke AS mengalami penurunan sebesar USD 49,6 juta.
Selanjutnya, surplus terbesar neraca perdagangan Indonesia adalah dengan Filipina sebesar USD 570,8 juta di Oktober 2020. Nilai ekspor mencapai USD 614,7 juta dan impor USD 43,9 juta.
Ilustrasi pet kemas Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain itu, surplus neraca dagang dengan India mencapai USD 546,1 juta di bulan lalu. Nilai ekspor sebesar USD 874,4 juta dan impor USD 328,3 juta.
ADVERTISEMENT
Neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit USD 178,4 juta dengan Australia, merupakan yang terbesar di antara negara lainnya. Ekspor Indonesia ke Australia sebesar USD 198,2 juta, sedangkan impor mencapai USD 376,6 juta di Oktober 2020.
"Selanjutnya Ukraina ini juga defisit terbesar kedua, walaupun nilai ekspor impor ke Ukraina ini tidak begitu besar namun menyumbang defisit sebesar USD 158,1 juta. Ketiga, Hong Kong kita juga mengalami defisit sebesar USD 92,2 juta," jelasnya.
Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 mengalami surplus sebesar USD 3,61 miliar. Surplus terjadi karena realisasi ekspor yaitu USD 14,39 miliar lebih besar dibandingkan impor yang sebesar USD 10,78 miliar.
Secara kumulatif sejak Januari sampai Oktober 2020, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar USD 17,07 miliar. Pencapaian ini lebih baik dibandingkan dua tahun lalu yang mencatat defisit masing-masing USD 5,57 miliar di 2018 dan USD 2,12 miliar di 2019.
ADVERTISEMENT