Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Aset BSI Cabang Dubai Rp 864 Miliar per September 2024
29 Oktober 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan, total aset KCLN BSI Dubai telah mencapai USD 53 juta atau setara dengan Rp 864 miliar pada September 2024.
"Ini relatif masih potensi untuk tumbuh terus, ini setara dengan Rp 864 miliar. Ini masih didominasi di corporate finance," ujarnya dalam paparan kinerja kuartal III 2024 secara virtual, Selasa (29/10).
Bob menjelaskan, sejak beroperasi sebagai full branch pada tanggal 17 Agustus 2023, KCLN BSI di Dubai itu memperkepat dua hal. Pertama adalah infrastruktur bisnisnya dan kedua adalah networking-nya.
"Nah ini tentunya untuk bisa menjangkau potensi bisnis di Dubai, UAE, dan Timur Tengah. Alhamdulillah ini bisnis kemudian terus tumbuh," katanya.
Bob mengatakan bahwa KCLN BSI di Dubai telah menyediakan berbagai layanan dan produk perbankan. Untuk transaksinya, ada trade finance, sedangkan untuk financing-nya, ada corporate financing, investment financing, working capital, dan global syndication.
ADVERTISEMENT
Kemudian KCLN BSI di Dubai juga melakukan sejumlah kerjasama strategis dengan beberapa stakeholder, baik itu stakeholder institusi pemerintah maupun swasta di UAE.
BSI cabang Dubai juga bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center Dubai (ITPC), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), serta beberapa bank koresponden internasional, dan juga lokal bank di sana.
"Selain itu juga ada Dubai Chamber of Commerce, serta ada beberapa BUMN di UAE, yaitu anak atau cabang luar negeri dari BUMN tersebut," kata Bob.
Lebih lanjut, BSI cabang Dubai juga memfasilitasi dan memberikan layanan great finance, dan juga documentary collection bagi para eksportir dan importir yang punya transaksi dari negara Middle East ke Indonesia atau sebaliknya.
"Mungkin sebagai gambaran bahwa volume trade sampai September 2024 antara Indonesia dan Dubai itu sekitar USD 5 miliar. Sekitar USD 2,6 miliar itu adalah ekspor, sedangkan USD 2,4 miliar itu adalah impor," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Dan yang menarik, dari USD 2,6 miliar yang ekspor itu, CAGR-nya selama 3-4 tahun terakhir itu adalah 12,5 persen. Sedangkan impornya itu CAGR-nya pertumbuhnya 1,5 persen. Artinya, sekarang kita di contract trade-nya itu sudah arah ke surplus. Jadi ekspornya itu kemudian lebih besar daripada impornya," kata Bob.
Menurut Bob, BSI melihat ini sebagai potensi bisnis yang harus dikembangkan dan diyakini akan terus tumbuh positif ke depannya.
"Karena kita mengambil untuk menjadi jembatan antara para pelaku bisnis di Indonesia dan yang akan memperluas bisnisnya ke pasar Timur Tengah, khususnya di Dubai, UAE," kata Bob.