news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Aspal Campur Karet Alam Cocok Dipakai di Jalan Perintis dan Perbatasan

12 Desember 2017 17:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut & Basuki Tinjau Uji Coba Aspal Plastik  (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Luhut & Basuki Tinjau Uji Coba Aspal Plastik (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Program penggunaan aspal yang dicampur karet alam menjadi program prioritas pemerintah mulai tahun depan. Pemerintah ingin memperbesar serapan karet alam yang selama ini justru lebih banyak diekspor ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Aspal yang dicampur dengan karet alam memiliki perbedaan dengan aspal standar. Misalnya lebih lentur dan tahan terhadap air. Aspal jenis ini cocok untuk jalan perintis dan perbatasan karena dapat menahan beban yang tidak terlalu berat.
"Saya akan mendorong penggunaannya untuk jalan-jalan perintis di perbatasan dengan menggunakan teknologi SAMI (Stress Absorbing Membrane Interlayer). Selain di ruas tersebut, teknologi ini juga akan digunakan untuk preservasi jalan," ungkap Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (12/12).
Arie menambahkan, di luar negeri aspal dengan campuran karet alam telah digunakan sejak lama. Maka Indonesia tidak boleh kalah apalagi memiliki produksi karet alam cukup besar.
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
Indonesia merupakan salah satu produsen karet alam terbesar di dunia. Setiap tahun produksi karet alam Indonesia mencapai 3,2 juta ton dan 0,6 juta ton di antaranya dimanfaatkan industri dalam negeri, sementara 2,4 juta ton lainnya diekspor ke mancanegara.
ADVERTISEMENT
"Di luar negeri teknologi ini sudah proven, tetapi dengan menggunakan parutan atau serbuk karet bekas. Tantangan kita berbeda secara bertahap akan kita capai target yang diberikan kepada Ditjen Bina Marga untuk menghasilkan perkerasan jalan yang ramah lingkungan, berkeselamatan dan dapat menyerap karet alam," paparnya.
Badan Litbang Kementerian PUPR sudah meneliti keunggulan aspal yang dicampur karet alam, misalnya aspal karet lebih tahan retak dan air. Meski demikian, harga per volume campuran aspal karet itu lebih mahal sekitar 10-15%.
"Memiliki elastisitas yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan ketahanan terhadap retak dan deformasi. Cocok untuk diterapkan pada beban lalu lintas sedang," timpal Kepala Badan Litbang Kementerian PUPR Danis Sumadilaga.
ADVERTISEMENT