Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Awalnya Usaha Bubble Tea, Suami-Istri Mendadak Jadi Miliarder dari Jual Saham
30 Juni 2021 12:41 WIB
·
waktu baca 1 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:46 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adalah pasangan suami-istri Peng Xin dan Zhao Lin, yang mendirikan usaha minuman bubble tea bersama sejumlah mitra bisnisnya. Usaha bernama Nayuki itu kini cukup terkenal di kalangan anak muda di China.
Nayuki memutuskan melepas sebagian saham mereka di bursa Hong Kong, pekan lalu. Dari saham sebanyak 257,3 juta yang dijual melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), Nayuki sukses meraup dana USD 656 juta atau setara Rp 9,4 triliun.
Dana tersebut selanjutnya akan digunakan untuk memperbanyak gerai Nayuki hingga menjadi 600 toko di wilayah China saja.
Dengan raihan dana dari bursa saham sebesar itu, valuasi Nayuki pun melesat jadi USD 4,4 miliar. Posisi ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan Desember 2020. Karena ada porsi saham milik Peng Xin dan Zhao Lin sebagai pendiri di Nayuki, maka nilai kekayaan mereka pun melesat.
ADVERTISEMENT
Mengutip Bloomberg, pasangan suami-istri itu mengantungi USD 1,1 miliar atau hampir Rp 16 triliun.
Nayuki didirikan pada 2015 dengan gerai pertama di Shenzen. Pendirian usaha minuman segar dan bubble tea itu, mengikuti tren di kalangan anak-anak muda China yang suka nongkrong di kedai sambil minum bubble tea.
Kini Nayuki semakin populer di kalangan milenial China, yang menyukai minuman teh dengan rasa baru. Selera ini dimanfaatkan Nayuki dengan meracik berbagai bahan segar seperti buah, topping keju, yang dipadukan dengan teh tradisional.