Bagaimana Warung Kelontong Madura Meraup Cuan?

16 Januari 2023 7:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warung Madura yang dijaga Abuy dan Andre di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto:  Retyan Sekar Nurani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warung Madura yang dijaga Abuy dan Andre di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Retyan Sekar Nurani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Toko kelontong Madura sudah ada di berbagai kota besar di Indonesia. Toko kelontong tersebut diperkirakan bisa menghasilkan omzet jutaan rupiah setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Toko dengan ciri khas pom bensin mini di depannya ini dinilai sangat menguntungkan, meskipun rata-rata luas toko hanya 3 kali 3 meter saja.
Lantas, bagaimana warung kelontong Madura dapat meraup keuntungan?
Direktur Center of Law and Economic Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menjelaskan kesuksesan bisnis kelontong Madura didukung oleh beberapa faktor. Pertama, jaringan logistik sudah terbentuk sangat baik dan biasanya ada hubungan kekeluargaan sesama komunitas Madura.
"Ekspansinya pun dibantu dengan rekrutmen pekerja berasal dari keluarga dekat di komunitas Madura. Itu salah satu membuat biaya tenaga kerjanya relatif lebih rendah daripada minimarket," kata Bhima kepada kumparan, Minggu (15/1).
Bhima melanjutkan, kelebihan toko kelontong Madura sehingga menjadi pilihan utama belanja masyarakat yaitu tidak ada biaya parkir. Menurutnya, kadang orang enggan datang ke gerai minimarket karena kerap ditagih biaya parkir.
ADVERTISEMENT
Bhima menjelaskan faktor lokasi toko kelontong Madura yang dekat dengan pemukiman juga menjadi keunggulan, didukung produknya relatif lengkap untuk kebutuhan sehari-hari sehingga warga sekitar tidak perlu pergi ke pasar atau ke toko yang lebih besar.
"Ada produk perawatan tubuh dan kosmetik yang harganya terjangkau, ada sembako, minuman ringan, itu yang membuat mereka bisa mendapatkan segmentasi pasar yang stabil," kata Bhima.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira. Foto: Jafrianto/kumparan
Bhima mengatakan hampir semua toko kelontong Madura mengandalkan produk rokok untuk mendulang keuntungan. Produk rokok, batangan atau kemasan, menjadi kontributor margin toko kelontong yang terbesar.
Selain karena tenaga kerja dan biaya logistik yang murah, toko kelontong Madura juga biasanya memanfaatkan rumah pribadi sehingga tidak butuh biaya sewa tempat. Hal ini membuat modal bisnisnya sangat terjangkau.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Bhima mengakui semangat, mentalitas, dan etos kerja yang dimiliki masyarakat Madura dalam membangun jejaring toko kelontong Madura di berbagai kota ini. Hal ini dibuktikan dengan pedagang rela tidak libur untuk membuka toko 24 jam dalam seminggu penuh.
Kelebihan ini pula yang membuat toko kelontong Madura berkembang pesat selama pandemi COVID-19. Di saat toko-toko besar tutup karena aturan PPKM atau PSBB, toko Madura memanfaatkan situasi dengan buka seharian penuh.