Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Bahlil Bangga Realisasi Investasi Kuartal III Sudah Serap 965 Ribu Pekerja
24 Oktober 2022 16:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan realisasi investasi per September 2022 atau kuartal III 2022 sudah menyerap sebanyak 965.122 pekerja.
ADVERTISEMENT
Adapun realisasi investasi sejak kuartal I 2022 hingga kuartal III 2022 sudah tercapai Rp 892,4 triliun atau 74,4 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp 1.200 triliun di 2022.
"Sekarang penyerapan tenaga kerja sudah 965.122 orang," kata Bahlil saat konferensi pers realisasi investasi kuartal III 2022, Senin (24/10).
Bahlil menjelaskan salah satu pendukung penyerapan tenaga kerja di Indonesia adalah industri hilirisasi, khususnya pertambangan. Hal ini terbukti dari sektor tertinggi kontribusi investasi yaitu Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya dengan Rp 131,8 triliun.
Lalu, sektor kedua dengan kontribusi terbesar yaitu Transportasi Gudang dan Telekomunikasi, sebesar Rp 97,6 triliun, dan sektor ketiga Pertambangan dengan kontribusi Rp 96,5 triliun.
ADVERTISEMENT
"Di sini konsisten sekali, realisasi investasi tidak hanya didorong bahwa kita tidak fokus lagi semata-mata ke sektor jasa, tapi kita sudah bangun industri hilirisasi," tutur Bahlil.
Bahlil melanjutkan, konsistensi pemerintah menyerap tenaga kerja di industri hilirisasi juga terbukti dengan realisasi berdasarkan sektor primer (pertambangan dan pertanian), sekunder (manufaktur dan industri), dan tersier (pelayanan jasa).
Meski masih didominasi sektor tersier dengan total Rp 374,5 triliun, sektor primer dan sekunder sudah semakin menyusul dengan kontribusi masing-masing Rp 152,7 triliun dan Rp 365,2 triliun.
"Dulu kita banyak di tersier, sekunder ini kecil. Ini sudah berimbang. Komposisi tenaga kerja pun di sini posisinya konsisten, 300 ribuan," imbuh Bahlil.
Sementara itu, Staf Khusus & Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM, Tina Talisa, menambahkan pada dasarnya industri hilirisasi bersifat padat modal. Artinya tidak menyerap banyak tenaga kerja karena berteknologi tinggi.
ADVERTISEMENT
"Tapi jangan lupa untuk padat modal pun sebenarnya yang dibangun adalah ekosistem, karena industri ini menjadi lokomotif dan kemudian akan ada gerbong di belakangnya. Gerbong-gerbong inilah yang akan menciptakan lapangan kerja tidak langsung," jelas Tina.
Tina menjelaskan dampak tidak langsung dari investasi dalam praktiknya bisa 3-4 kali lipat dari dampak langsung yang dilaporkan dalam Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
"Jadi sekarang kan industrialisasi ini tentu ada bagian yang diprioritaskan dan ada yang posisinya lebih bawah tapi kita terus dorong," ujar Tina.