Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan banyak negara tertarik menjadi investor IKN Nusantara. Kepala BKPM itu menegaskan tidak ada kata mundur dalam rencana pembangunan ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
Bahlil menepis simpang siur soal minim pendanaan IKN Nusantara. Sejumlah negara sudah menyatakan komitmen untuk menanamkan modalnya. Berikut seputar IKN Nusantara yang diungkapkan Bahlil:
IKN Harga Mati, Tidak Ada Kata Mundur
Meski beredar isu soal pendanaan pendanaan untuk IKN minim, Bahlil menegaskan tidak ada kata mundur dalam pembangunan ibu kota baru.
Bahlil juga memastikan bahwa justru sebaliknya, banyak investor yang tertarik masuk ke IKN Nusantara. "Jadi tidak ada kata mundur. IKN harga mati dan harus jalan terus," tegas Bahlil di Kementerian Investasi pada Rabu (20/7).
Korea hingga China Minat Investasi di IKN
Sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk bagian investasi di tim transisi IKN Nusantara, Bahlil mengungkapkan banyak negara tertarik berinvestasi dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Beberapa negara yang ia sebut adalah China, Korea, Taiwan hingga Eropa. Adapun total nilai investasi yang dibutuhkan untuk IKN Nusantara, lanjut Bahlil, adalah sebesar Rp 500 triliun.
ADVERTISEMENT
Alokasi dana pembangunan pusat pemerintahan yang baru ini, menggunakan skema 20 persen pendanaan berasal dari APBN.
UEA Sudah Setor Dana USD 20 Miliar Buat IKN
Bahlil juga memastikan Uni Emirat Arab (UEA) berinvestasi dalam pembangunan IKN Nusantara. Bahlil menyebut komitmen senilai USD 20 miliar sudah diberikan lewat Indonesia Investment Authority (INA).
"Kalau UEA itu (komitmen) USD 20 miliar, langsung taruh di INA. Itu Sudah," ujar Bahlil.