Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bahlil Disentil JK: Investasi Nikel Jangan Dibesarkan, Untungnya ke Luar Negeri
9 Oktober 2024 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saya pernah disentil oleh Pak JK. Lil, itu investasi nikel itu jangan dibesarkan-besarkan. Karena yang dapat untung banyak kan bukan dalam negeri, luar negeri, nilai tambahnya itu luar negeri," kata dia dalam acara BNI Investor Daily Summit di Jakarta Pusat, Rabu (9/10).
Bahlil menjelaskan, hilirisasi nikel memberikan kontribusi besar ke perekonomian Indonesia. Alasannya, karena izin tambang nikel 90 persen diberikan ke pengusaha dalam negeri, termasuk BUMN. Meski begitu, Bahlil mengakui dari sisi industri, pengolahan nikel masih dipegang 85 persen oleh asing.
"Tetapi untuk industri, itu saya jujur mengatakan dikuasai 85 persen oleh asing. Kenapa? Karena memang untuk kredit investasi, di awal untuk industri, itu perbankan luar negeri yang lebih berminat daripada di dalam negeri," katanya.
ADVERTISEMENT
Hitungan Bahlil, butuh ekuitas 30-40 persen untuk menjalankan mengolah nikel. Tapi dana sebesar itu sulit didapatkan dan biasanya hanya pengusaha tertentu yang mampu, sehingga bisnis ini dijalankan oleh segelintir orang saja.
"Nah kita kan enggak mau seperti ini. Nah kalau kemudian itu kreditnya dari luar negeri, pastinya punya syarat. Begitu ada transaksi, ekspor, untuk masukkan ke luar negeri kembali yang Anda pinjam," lanjutnya.
Belum lagi, pengusaha-pengusaha di dalam negeri juga suka parkir uangnya di luar negeri. Padahal mereka mengeruk keuntungan di dalam negeri.
Karena itu, pemerintah membuat aturan Dana Hasil Ekspor (DHE) disimpan di dalam negeri. Pemerintah juga meminta bank-bank dalam negeri lebih banyak memberikan pinjaman ke industri nikel dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Seluruh investasi yang terkait dengan hilirisasi daripada industri, dibiayai semuanya oleh bank dalam negeri. Khususnya Himbara. Selesai soal," katanya.