Bahlil: Dunia Usaha Minta Pemilu Diundur, Jokowi Sampai 2027

10 Januari 2022 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut para pengusaha banyak yang sepakat Pemilihan Umum (Pemilu) diundur. Isu ini menguat belakangan terutama lantaran merebaknya pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Keinginan itu disampaikan Bahlil bersamaan dengan rilis yang diluncurkan Indikator Politik Indonesia pada Minggu (9/1).
"Kalau kita mengecek dunia usaha, rata-rata mereka berpikir bagaimana proses demokrasi ini, dalam konteks peralihan kepemimpinan kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan itu jauh lebih baik," ujar Bahlil dikutip kumparan dari akun Youtube Indikator Politik Indonesia, Senin (10/1).
Menurut Bahlil, alasan kuat pengusaha menginginkan kontestasi politik mundur dari jadwal seharusnya karena mereka masih babak belur. Atas dasar itu, pemulihan ekonomi dinilai jauh lebih prioritas ketimbang pergantian presiden.
Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Sehingga dengan kata lain, bila wacana tersebut diikuti, Jokowi bisa menjabat hingga tahun 2027. Semestinya, jabatan presiden bakalan berakhir di tahun 2024.
"Itu hasil diskusi saya dengan mereka, karena mereka baru selesai babak belur dengan persoalan kesehatan. Ini dunia usaha baru mau naik, langsung ditimpa dengan persoalan politik," tutur Bahlil.
ADVERTISEMENT
Bahlil menyebut pergeseran pemilihan bukanlah barang baru di Indonesia. Kala krisis 1998 melanda sehingga dampaknya merembes ke tahun-tahun setelahnya, pemilihan dipercepat dari yang seharusnya 2002 menjadi 2001.
"Kebutuhan bangsa apa? Menyelesaikan pandemi, memulihkan ekonomi? Atau menentukan kepemimpinan baru?" pungkas Kepala BKPM itu.