Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bahlil: Ekonomi Kita Enggak Bagus-bagus Banget, tapi Kita Enggak Melarat
9 April 2023 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan ekonomi Indonesia sudah mulai membaik usai pandemi COVID-19 dan konflik Rusia dengan Ukraina yang masih berlangsung. Padahal, kata Bahlil, masih ada negara yang belum bisa bangkit.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan di Amerika Serikat bahkan ada tiga bank yang bangkrut. Ketiga bank yang dimaksud Bahlil adalah Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, dan Silvergate Bank.
“Alhamdulillah, sekalipun ekonomi kita dibilang enggak bagus, kita punya ekonomi yang enggak bagus-bagus banget, enggak top-top banget, tapi kita enggak melarat. enggak top banget, tapi nggak jelek banget,” kata Bahlil saat acara rilis survei LSI, Minggu (9/4).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai 5,31 persen secara tahunan (yoy). Angka tersebut sesuai dengan target APBN 2022 yang dipatok pemerintah sebesar 5,1-5,3 persen (yoy).
Bahlil menilai kinerja ekonomi tersebut tidak terlepas dari arahan Presiden Jokowi. Ia mengungkapkan para menteri seakan tidak ada waktu libur. Sebab, Jokowi selalu menanyakan kondisi perekonomian, termasuk di hari Sabtu dan Minggu.
ADVERTISEMENT
“Di bawah pemerintahan Presiden Jokowi kami tidak kenal Sabtu-Minggu, yang ada setiap minggu dicek berapa lapangan pekerjaan, harga barang,” ungkap Bahlil.
Bahlil menuturkan salah satu menteri yang belakangan ini sering dihubungi Jokowi adalah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Menurutnya, Jokowi ingin memastikan harga bahan-bahan pokok tidak melonjak, terutama pada ramadhan dan menjelang lebaran.
“Mendag tuh mungkin enggak tidur-tidur, tidurnya di pasar itu. Kenapa Presiden lebih tahu harga barang daripada Mendag, karena karena Presiden sudah ke daerah turun ke pasar, kemudian lapangan kerja, jadi kami enggak bisa kerja main-main,” jelas Bahlil.