Bahlil: Izin Diurus Pemerintah RI, Investor Korsel Cukup Bawa Modal & Teknologi

15 September 2021 13:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
 Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menghadiri groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat. Dalam pembangunan pabrik kendaraan listrik ini ada Investasi dari Korea Selatan (Korsel).
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Jokowi, dalam proses investasinya, seluruh perizinan dibereskan oleh pemerintah Indonesia. Sementara investor Korsel hanya tinggal membawa modal dan teknologinya ke sini. Artinya ada kemudahan berinvestasi di Indonesia.
"Izin dan insentif kita pemerintah Indonesia yang urus. Ini sesuai dengan arahan bapak Presiden," ujar Bahlil dalam acara groundbreaking, Rabu (15/9).
Presiden Joko Widodo usai Groundbreaking Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Asia Tenggara, di kawasan Industri Kerawang, Jawa Barat, Rabu (15/9). Foto: Agus Suparto/Istana Presiden
Terkait perizinan, kata dia, sepenuhnya diurus oleh Kementerian Investasi atas arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest), Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut juga turut hadir dalam groundbreaking ini.
"Proses investasi ini isinya semua diurus oleh negara, oleh Kementerian Investasi atas arahan dari Menkomarinves. Jadi mereka cuma membawa modal, membawa teknologi, dan membuat pasar," tuturnya.
Dia mengatakan, dalam dua tahun terakhir investasi Korea di Indonesia juga membaik. Terbukti dengan peringkat Korea kini di posisi 3 besar.
ADVERTISEMENT
"Pada Kuartal pertama Korea masuk pada tiga besar, yang selama ini itu susah 5 besar saja susah, sekarang sudah 3 besar," kata dia.
Sementara untuk lapangan pekerjaan yang terbuka dengan adanya pabrik baru, Bahlil memastikan akan diprioritaskan untuk tenaga kerja di dalam negeri. Ini juga telah disepakati oleh pihak Korea.