Bahlil Lahadalia Beberkan 2 Penyebab Sistem OSS Masih Belum Sempurna

18 Mei 2022 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat perdana Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia setelah ditunjuk sebagai Menteri ESDM ad interim dengan seluruh Eselon I di lingkungan Kementerian ESDM, Jumat (4/2). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat perdana Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia setelah ditunjuk sebagai Menteri ESDM ad interim dengan seluruh Eselon I di lingkungan Kementerian ESDM, Jumat (4/2). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mengakui bahwa sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko hingga kini masih belum sempurna.
ADVERTISEMENT
Bahlil menyebutkan, ada dua persoalan besar yang membuat sistem OSS ini masih bermasalah. Pertama, mengenai persetujuan bangunan gedung (PBG) dalam sistem OSS yang telah diterapkan sebagai pengganti Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Saya harus jujur mengatakan OSS kita belum sempurna. Ada dua persoalan yang paling besar, yaitu adalah PBG. PBG ini adalah perubahan dari IMB," ujar Bahlil saat Road to G20 Investment Forum, Rabu (18/5).
Dia pun menjelaskan, IMB baru bisa dikeluarkan kalau sudah ada Peraturan Daerah (Perda) di kabupaten kota atau provinsi setempat. Namun, hingga sekarang Perda tersebut belum dilakukan.
"Untuk menyiasati itu maka ada surat bersama antara Menteri PU, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan dan Menteri Investasi sebagai instrumen untuk bisa memberikan pungut, karena ini menyangkut PAD (pendapatan asli daerah) mereka," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, persoalan kedua yaitu mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW. Bahlil mengungkapkan, baru ada 40 kabupaten yang masuk di sistem OSS.Adapun Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi.
"Kita harus kejar ini. Selama ini enggak bisa, maka pasti saya yakini kondisi kita belum akan normal. Untuk bagaimana menangani ini, kami dari Kementerian Investasi dengan Menteri ATR BPN sudah membuat tim," ungkapnya.
Menko Marves Luhut Panjaitan hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertemu bos perusahaan asal AS. Foto: Kementerian Investasi
Bahlil pun memberikan solusi bagi pengusaha-pengusaha besar yang membutuhkan PBG dengan cepat bisa mendatangi langsung kantor Kementerian Investasi, supaya pihaknya memberikan penanganan khusus. Hal ini biasanya dilakukan oleh industri properti.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa sistem OSS merupakan tugas yang sangat besar bagi pemerintah. Dia juga mengakui, sistem ini masih banyak masalah.
ADVERTISEMENT
Saking rumitnya masalah tersebut, dia menggunakan perumpamaan jika para miliarder dunia petinggi raksasa teknologi seperti Steve Jobs maupun Bill Gates turun tangan, urusan sistem OSS juga tidak akan cepat selesai.
"Suruh bangunkan lagi Steve Jobs dari kuburannya, sama Bill Gates, untuk menyelesaikan sehari juga enggak akan selesai, seminggu juga enggak akan selesai," ujar Luhut saat Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan Kamis, (17/3).