Bahlil Lahadalia: China hingga Eropa Antre Jadi Investor IKN

8 September 2022 18:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja bersama di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja bersama di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeberkan sudah banyak investor asing yang berminat investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, mulai dari China hingga Eropa.
ADVERTISEMENT
Sehingga, Bahlil memastikan jika porsi pendanaan IKN melalui APBN tidak akan lebih dari 20 persen. Sisanya adalah dari swasta atau investor baik itu domestik maupun asing.
"Negara mana saja yang sudah menyatakan minat investasi di IKN yaitu Uni Emirat Arab (UEA), China, ketiga adalah kunjungan kita kemarin ke Korea Selatan, Jepang, dan beberapa negara Eropa," katanya saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (8/9).
Bahlil pun mengungkap, Taiwan juga sudah berkomitmen menanamkan modal di IKN melalui investasi perusahaan teknologi terkemuka, Foxconn, bahkan telah mengunjungi langsung Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
"Jadi tidak perlu ada keraguan apakah ada investasi di IKN atau tidak, tidak perlu ada keraguan itu. Jadi saya lebih senang kalau kita sama-sama berkolaborasi untuk melakukan hal ini," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun saat ditanya awak media berapa nilai komitmen investasi yang sudah diteken, Bahlil enggan mengungkapkan lebih jauh lantaran hal tersebut masih rahasia. Namun, dia memastikan jika kebutuhan dana pembangunan awal IKN hingga tahun 2024 bisa terpenuhi melalui suntikan modal investor.
Desain final IKN Nusantara. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
Presiden Jokowi mengatakan pembangunan IKN Nusantara setidaknya memerlukan biaya Rp 466 triliun dan akan selesai 15-20 tahun. Dari porsi tersebut sebesar 19-20 persen diambil dari dana APBN dan sisanya bisa melalui skema PPP, KPBU, investor dan instrumen lainnya di luar APBN.
Total anggaran untuk pembangunan IKN Nusantara yang menggunakan instrumen APBN khusus untuk pembangunan wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tahun 2022-2024 sebesar Rp 43 triliun.
"Angka investasi belum bisa saya jelaskan, karena sifatnya masih sangat rahasia sekali, tapi bahwa kebutuhan IKN di tahap pertama itu akan bisa terealisasi," tandas Bahlil.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengungkapkan perkembangan jumlah investor Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara semakin bertambah hingga menembus lebih dari 100 antrean.
Suharso menjelaskan, jika rencana detail pengembangan IKN sudah rampung maka dengan sendirinya investor tertarik untuk menanam modal, terutama investor domestik yang sudah memahami alur investasi di Indonesia.
"Sekarang yang ngantre itu kalau domestik itu saya kira lebih ya 100-an, itu banyak dari teman-teman yang main di properti itu sudah banyak maupun yang besar, kecil, lokal. Kita sudah berikan kesempatan," katanya kepada wartawan di Gedung DPR, Rabu (24/8).