Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Bahlil Minta Maaf Polemik Kebijakan LPG 3 Kg: Nyawa pun Saya Siap Berikan Rakyat
8 Februari 2025 12:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia meminta maaf usai kebijakan pengecer dilarang jual LPG 3 kg menjadi polemik di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kebijakan itu langsung dicabut setelah membuat banyaknya antrean pembelian gas bersubsidi tersebut.
Bahlil mengakui kebijakannya tersebut masih belum tepat sehingga menimbulkan masalah di masyarakat. Ia menyebut dirinya sudah membenahi dengan meningkatkan status pengecer menjadi sub pangkalan agar bisa menjual gas LPG 3 Kg.
"Kemarin ada sedikit yang kurang pas menurut saya dan saya sudah minta maaf kepada rakyat adalah sub pangkalan ini, pengecer ini tiba-tiba kita stop. Ini yang kemudian sekarang kita ubah bertahap kita lakukan penataan agar tetap mereka bisa berjalan dan sekarang mereka sudah bisa berjalan," ujar Bahlil saat sambutan dalam Pembukaan Rakernas Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (8/2).
Bahlil menuturkan kebijakannya tersebut sejatinya diambil dengan tujuan baik. Menurutnya, dia tidak mau adanya mark up dalam penjualan gas LPG 3 Kg.
ADVERTISEMENT
Sebab, kata Bahlil, pemerintah sudah mensubsidi gas LPG 3 Kg Rp 36.000 per tabungnya. Dengan begitu, harga jual gas LPG bersubsidi yang diterima masyarakat seharusnya maksimal Rp 19.000.
Namun, Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut pihaknya masih banyak menerima harga jual gas LPG 3 kg di masyarakat mencapai Rp 25.000 hingga Rp 30.000.
"Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah apakah ini kita biarkan? kalau memang kita konsen, Golkar sebagai bentuk daripada partai yang memperjuangkan apa yang menjadi hak rakyat, saya berpandangan ini harus kita luruskan yang bengkok," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Bahlil menuturkan pihaknya tidak mau tinggal diam melihat masalah tersebut. Dia mengakui kebijakannya yang diambil tersebut pun tidak populer di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Bahlil mengklaim dirinya siap untuk mempertaruhkan reputasi dan nyawanya demi masyarakat dan negara.
"Saya tahu ini adalah keputusan yang tidak populer bagi saya, tapi untuk memastikan hak-hak rakyat mendapat dari apa yang negara berikan maka jangankan popularitas nyawa pun saya siap berikan untuk rakyat bangsa dan negara," tandas dia.