Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Bahlil Pamer ke Investor Australia soal Nilai Hilirisasi Weda Bay Capai USD 12 M
14 Mei 2024 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menjadi pembicara kunci pada Indonesia-Australia Business Summit di Melbourne, Victoria, Australia, pada Senin pagi (13/5). Bahlil mengatakan, pemerintah Indonesia berkomitmen membangun industri ramah lingkungan ke depan.
ADVERTISEMENT
"Jika ada yang mengatakan kalau kawasan industri kami tidak ramah lingkungan, saya akan bawa bapak ibu semua ke kawasan industri Weda Bay di Maluku Utara," ujar Bahlil di depan sekitar 150 investor dan perusahaan Australia dikutip, Selasa (14/5).
Bahlil mengatakan, hilirisasi Weda Bay, di Maluku Utara merupakan bagian dari penghasil ekspor sebesar USD 12 miliar untuk sektor hilirisasi mineral. "Di sana semuanya sudah ramah lingkungan,” kata Bahlil.
Dikatakannya, Indonesia memiliki potensi besar bagi investasi hijau. Namun, tantangan yang berat saat ini, masih sedikit investor tertarik berinvestasi, khususnya di energi hijau. "Hanya 1/5 dari investasi pada energi hijau yang mengalir ke negara berkembang. Padahal 2/3 dari penduduk dunia hidup di negara berkembang," papar Bahlil.
ADVERTISEMENT
Bahlil mengatakan, pasar global menantikan produk-produk industri dari energi listrik ramah lingkungan. Sebab itu, investor hanya akan berinvestasi ke negara-negara yang memiliki energi bersih.
"Target carbon neutral pada tahun 2060 salah satunya dengan sistem penyimpanan energi bersih atau baterai yang akan beroperasi pada 2030," ujar Bahlil. Berangkat dari keseriusan Indonesia itu, Bahlil mengajak investor Australia meningkatkan investasinya di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2019 –triwulan I 2024, total realisasi investasi Australia di Indonesia mencapai USD 1,96 miliar. Selama periode tahun 2023, Australia menempati peringkat ke-10 sebagai sumber penanaman modal asing (PMA) terbesar bagi Indonesia dengan realisasi investasi mencapai USD0,5 miliar.
Demikian pula pada periode triwulan I tahun 2024, Australia masih berada di peringkat ke-10 dengan realisasi investasi sebesar USD 172,3 juta. Tiga sektor utama penyumbang realisasi investasi terbesar asal Australia yaitu pertambangan (65,4 persen), hotel dan restoran (7,6 persen) dan Jasa Lainnya (6,4 persen).
ADVERTISEMENT