Bahlil Pede RI Bisa Kuasai 61 Persen Saham Freeport Mulai 2041

29 Maret 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia, melaksanakan upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Tembagapura, Mimika, Papua bersama PT Freeport Indonesia. Foto: IG@bahlillahadalia
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia, melaksanakan upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Tembagapura, Mimika, Papua bersama PT Freeport Indonesia. Foto: IG@bahlillahadalia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan pemerintah akan menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 61 persen mulai tahun 2041. Waktu tersebut bertepatan dengan izin tambang PTFI berakhir.
ADVERTISEMENT
Saat ini kedua pihak sedang bernegosiasi, salah satunya negara menambah 10 persen saham di PTFI. Pemerintah saat ini sedang merevisi Peraturan Pemerintah (PP).
“Kalau yang untuk penambahan (saham Freeport Indonesia) itu kan nanti pasca 2041 ya. Kita lagi cek sekarang. Tapi penambahan ada 10 persen,” ujar Bahlil saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/3).
Indonesia saat ini mengambil alih saham sebesar 51 persen sehingga menjadi pemilik saham terbesar PTFI. Bahlil mengamati Indonesia bisa mendapat manfaat yang lebih besar dengan adanya penambahan saham sebesar 10 persen menjadi 61 persen.
“Nanti masih tunggu PP-nya dulu, tunggu PP. Iya dong ada penyesuaian,” katanya.
Bahlil melanjutkan, perpanjangan kontrak Freeport Indonesia dan porsi saham yang bertambah dari Pemerintah akan menguntungkan seluruh pihak. Rencana tersebut akan memberi manfaat kepada masyarakat luas dan negara.
ADVERTISEMENT
“Untuk semuanya, karena kita pikir Freeport kan sekarang kan Freeport Indonesia bukan Freeport McMoran, karena 51 persen sahamnya kan untuk orang, untuk Indonesia. Jadi tinggal kita melihat bagaimana caranya agar indonesia mendapat manfaat yang lebih besar,” terangnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meyakini bahwa kepemilikan saham sebesar 61 persen dapat terealisasi setelah negosiasi dengan PT Freeport Indonesia mencapai titik temu.
"Ini regulasinya rampung dulu baru negosiasinya bisa segera difinalkan, tapi saya melihat tadi saya targetkan enggak sampai Juni lah. Secepatnya. Kalau bisa secepatnya paling lambat Juni," imbuh Jokowi usai menghadiri Pembukaan Kongres ke-12 HikmahBudhi di Jakarta, Kamis.