Bahlil: RI Produksi Massal Baterai Kendaraan Listrik Pertama pada April 2024

18 Maret 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi baterai kendaraan listrik. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi baterai kendaraan listrik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Indonesia siap memulai produksi massal baterai kendaraan listrik pertama di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, yang berbasis di Karawang, Jawa Barat, rencananya memulai produksi komersial baterai kendaraan listrik tersebut pada April 2024.
"Untuk pabrik (baterai) kapasitas 10 giga watt pertama, yang dari Hyundai LG akan diresmikan April, April sudah produksi 10 giga, kita masuk untuk pembangunan pabrik 20 giga kedua. Sementara katoda dan smelternya tahun in akan berjalan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/3).
Bahlil menyatakan, dengan adanya rencana pembangunan dan perpanjangan PT Vale Indonesia Tbk beberapa waktu yang lalu, pihaknya memiliki prospek untuk pembangunan ekosistem baterai mobil yang cukup besar, baik di Vale maupun dengan beberapa investasi lainnya.
"Kepercayaan global ke pemerintahan kita alhamdulillah masih sampai sekarang baik, terjaga, beberapa perusahaan yang kemarin wait and see belum mau melakukan investasi sudah mulai menyampaikan akan segera melakukan groundbreaking," kata Bahlil.
Pemimpin Redaksi kumparan, Arifin Asydhad (kanan) bersama Menteri Investasi Indonesia/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia di program Info A1 kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
ADVERTISEMENT
Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021.
Pada fase pertama, PT HLI menyerap investasi sebesar USD 1,1 miliar dan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt/hour (GWh), terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang dapat menghasilkan kurang lebih 150.000 kendaraan listrik. Pada fase kedua, diharapkan tahun 2025, PT HLI berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 GWh.