Bahlil Sambut Delegasi AZEC Ministerial Meeting, Pastikan RI Komitmen NZE 2060

21 Agustus 2024 10:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gala dinner Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting, Selasa (20/8). Foto: Kementerian ESDM
zoom-in-whitePerbesar
Gala dinner Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting, Selasa (20/8). Foto: Kementerian ESDM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyambut para peserta Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting dalam acara Gala Dinner yang digelar di Jakarta, Selasa (20/8). Agenda ini merupakan agenda multilateral perdana Bahlil usai dilantik menjadi Menteri ESDM.
ADVERTISEMENT
AZEC merupakan bagian dari inisiatif pengurangan emisi yang pertama kali diinisiasi oleh Perdana Menteri Jepang pada COP 26 di Glasgow dan diluncurkan secara resmi pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022, oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Bahlil menyampaikan apresiasi atas kerja sama solid di sektor energi antar negara-negara anggota AZEC, yang terdiri dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina Kamboja, Laos, Brunei dan, Australia.
Dia menegaskan pentingnya kolaborasi untuk mencapai target emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZR), terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia yang membutuhkan teknologi dan pendanaan yang memadai.
“Untuk mencapai emisi nol bersih merupakan tujuan kita bersama dan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Indonesia ke depan pada tahun 2050-2060 harus sudah mencapai satu titik yang lebih baik,” ujar Bahlil melalui keterangan resmi, Rabu (21/8).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Bahlil menekankan bahwa negara berkembang seperti Indonesia memiliki potensi besar dalam energi baru terbarukan, namun masih menghadapi tantangan dalam hal teknologi dan pembiayaan.
“Harus ada sinergi antara negara-negara maju yang sudah mempunyai teknologi dengan negara-negara berkembang yang mempunyai potensi tapi belum memiliki teknologi yang baik, apalagi kalau membutuhkan kapital yang cukup,” ujar Bahlil.
Pertemuan AZEC 2nd Ministerial Meeting bakal menghasilkan beberapa poin penting, antara lain The 2nd AZEC Ministerial Joint Statement, publikasi Memorandum of Understanding (MoU) proyek AZEC baru dan peluncuran Asian Zero Emission Center.
Selain itu akan diselenggarakan pula AZEC Business Forum yang bertujuan untuk menggalang partisipasi badan usaha dalam upaya dekarbonisasi sekaligus sebagai forum business matching untuk memperkuat kolaborasi di masa depan.
ADVERTISEMENT
“Saya yakin dan percaya lewat forum ini besok kita akan mampu berdiskusi untuk melahirkan gagasan-gagasan yang konstruktif untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan,” ungkap Bahlil.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Ken Saito, menyampaikan apresiasinya terhadap Indonesia atas penyelenggaraan acara ini.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Indonesia yang telah menjadi tuan rumah pertemuan ini. Kepemimpinan, antusiasme, dan energi yang ditunjukkan oleh Indonesia untuk mendorong rencana besar ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memimpin AZEC. Melalui acara ini, saya berharap kita dapat membangun momentum untuk mempercepat dekarbonisasi di Asia," ujarnya.