Bahlil Sebut Ada Negara Tetangga yang Iri karena RI Jadi Produsen Baterai Dunia

17 September 2021 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahlil Lahadalia usai dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Bahlil Lahadalia usai dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan ada negara tetangga yang tidak senang jika Indonesia menjadi produsen baterai kendaraan listrik dunia. Ia tak merinci secara gamblang negara yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
“Ini kita lakukan karena kita sadari negara-negara tetangga kita, itu tidak ingin Indonesia menjadi salah satu negara produsen baterai di dunia,” katanya saat konferensi pers virtual, Jumat (17/9).
Menurut mantan Ketua Umum Hipmi ini negara tetangga hanya menginginkan bahan baku untuk diolah kembali. Hal ini agar produksi baterai diakui.
“Kita baca gelagatnya. Mereka ingin bahan baku dari kita, mereka mau bangun di negara mereka supaya made in negara A (atau) negara B,” kata Bahlil.
Hyundai mulai pembangunan pabrik sel baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pemerintah memang telah menggenjot investasi untuk energi terbarukan mengingat bahan baku di dalam negeri yang menjanjikan. Sedikitnya 26 persen nikel dunia terdapat di Indonesia.
“Dalam bayangan saya, ini dalam bayangan, mimpi saya nih, karena kita 26 persen menguasai bahan baku nikel dunia ada di Indonesia harusnya kita paling terbesar,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Adapun, Korea Selatan telah resmi menjadi negara pertama yang membangun pabrik baterai listrik di Cikarang, Jawa Barat. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut masih ada tujuh perusahaan asing lagi yang akan membangun pabrik baterai listrik di Indonesia.
Meski tak merinci lebih detail, Bahlil mengungkapkan perusahaan asal Eropa Hingga China akan segera merealisasikan investasi untuk pembangunan pabrik baterai listrik. Bahkan dalam waktu dekat ini.