Bahlil Sebut Ada Pengusaha Minyak Goreng Nakal: Belum Insaf, Harus Ditertibkan

11 Juli 2022 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Surakarta.  Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Surakarta. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bicara soal masih banyaknya oknum pengusaha nakal yang membuat harga minyak goreng tak kunjung turun. Praktik culas ini membuat persoalan minyak goreng menjadi berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
Bahlil berkata, pemerintah sudah memanggil pengusaha-pengusaha untuk menurunkan harga minyak goreng. Salah satunya dengan menerapkan kewajiban memenuhi pasokan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO).
"DMO itu untuk menjamin ketersediaan suplai bahan baku industri dalam negeri agar harganya terjangkau, tapi apa yang terjadi? Masih ada oknum-oknum pengusaha yang kelakuannya masih seperti itu, belum insaf-insaf," tegasnya saat rilis survei Indikator Politik Indonesia, Senin (11/7).
Kepala BKPM itu menyebutkan, karakteristik pengusaha memang ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya. Meski begitu, dia menilai tidak pantas bagi pengusaha bermain-main dengan kebutuhan pokok masyarakat.
"Inilah yang harus ditertibkan oleh Pak Mahfud (Menko Polhukam). Enggak semuanya pengusaha itu bagus jujur saja, masih ada satu-dua pengusaha membuat kita pusing sejujurnya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Bahlil pun memastikan pemerintah sudah berpengalaman untuk menertibkan pengusaha nakal yang menggunakan berbagai cara agar mendapatkan keuntungan besar dari industri minyak goreng maupun kelapa sawit ini.
"Harapannya ke depan ayolah untuk persoalan rakyat sudah, jangan kita main-main, Silakan main-main untuk urusan yang tidak bersentuhan langsung kepada rakyat," tandasnya.
Adapun berdasarkan survei nasional Indikator Politik Indonesia Juni 2022, harga minyak goreng masih belum sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho bersama Kasat Reskrim AKBP Mobri Cardo Panjaitan menunjukkan cara pelaku mengemas minyak goreng curah saat pers rilis di gudang pembuatannya di Pinang, Tangerang, Banten, Senin (27/6/2022). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
Sekitar 70 persen responden mengungkap harga minyak goreng masih kurang atau tidak terjangkau sama sekali. Terutama minyak goreng curah, hanya 9,6 persen pengguna yang mengaku harganya sesuai HET Rp 14.000 per liter.
"36,2 persen pengguna membeli minyak goreng curah per liter di harga Rp 15.000-19.000. Bahkan ada 16,8 persen mereka yang menggunakan minyak goreng curah dengan harga Rp 20.000-24.000 lebih," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
ADVERTISEMENT
Untuk harga minyak goreng kemasan, 33,4 persen pengguna menemukan harganya masih Rp 20.000-25.000 per liter, dan 38,7 persen mengakui di rentang Rp 25.000-30.000 per liter. Bahkan, 5 persen mengakui harganya masih Rp 30.000-35.000 per liter.