Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bahlil Sebut Foxconn Akan Bangun Pabrik di RI Kuartal IV 2022
8 Agustus 2022 21:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan perusahaan internasional perakit Apple, Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn ), akan tetap berinvestasi di Indonesia. Bahkan menurutnya, Foxconn akan mulai membangun pabriknya di RI pada kuartal IV 2022.
ADVERTISEMENT
Bahlil menjelaskan Foxconn saat ini sedang dalam tahap Feasibility Study (FS). Begitu FS selesai pada kuartal III 2022, pembangunan industri sudah bisa dilakukan pada kuartal III 2022 akhir atau kuartal IV 2022.
"Insyaallah begitu FS selesai di kuartal III, di kuartal III akhir atau kuartal IV sudah mulai pembangunan industrinya," kata Bahlil kepada awak media di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (8/8).
Foxxcon akan berinvestasi di ekosistem industri kendaraan listrik . Foxconn akan membangun smelter di dekat lokasi tambang dan manufaktur untuk kegiatan hilirisasi di kawasan Batang, Jawa Tengah. Nilai investasi dari Foxconn rencananya sebesar USD 8 miliar, dengan penyerapan tenaga kerja yang diperkirakan lebih dari 10.000 orang.
Bahlil mengungkapkan upaya menggaet Foxconn tidak mudah. Ia mengatakan Indonesia menghabiskan waktu 25 tahun untuk bernegosiasi dengan Foxconn agar mau masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bahlil membeberkan sejak awal masuk kabinet memang diminta Presiden Jokowi untuk mengejar Foxconn.
"Saya baru menjabat setahunan, masih Kepala BKPM waktu itu. Saya lalu bentuk tim, untuk memformulasikan apa sebab Foxconn tidak mau masuk Indonesia," ungkap Bahlil.
Bahlil mengungkapkan, salah satu alasan sulitnya investasi dari Foxconn masuk karena Indonesia belum bisa memenuhi permintaan yang diajukan. Ia menyebut permintaan Foxconn seperti fasilitas tax holiday di atas 20 tahun, fasilitas tanah dengan lokasi strategis, hingga perizinan yang cepat.
Pada 2014, Foxconn datang lagi meminta hal yang sama. Namun, lagi-lagi, pemerintah Indonesia tidak berani memberi kepastian. Alhasil, kata Bahlil, Foxconn beralih ke Vietnam dan sejumlah negara lain.
Untuk bisa mewujudkan target agar Foxconn bisa masuk ke Indonesia, Bahlil akhirnya menyanggupi permintaan mereka. Meski begitu, ia menegaskan permintaan yang dipenuhi harus tetap sesuai perundang-undangan yang ada.
ADVERTISEMENT
"Sekarang, tanah dekat airport, kita kasih, insentif insyaallah kita kasih, kawasan industri dekat akses pelabuhan, jalan tol, rel kereta kita kasih. Maka saya pikir tidak ada lagi keberatan bagi dia," tutur Bahlil.
Bahlil mengakui perjalanan negosiasi dengan Foxconn tetap tidak mudah. Apalagi dilakukan di tengah pandemi COVID-19 dan tidak adanya hubungan diplomatik kedua negara. Sehingga ia menyambut baik saat tahu Foxconn akhirnya mau berinvestasi di Indonesia.