Bahlil Sebut Pengusaha Jadi Orang Paling Merdeka: Tak Ada yang Atur Waktu Tidur

10 Januari 2023 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022 di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (30/11/2022).  Foto: Dok. Kementerian Investasi
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022 di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Dok. Kementerian Investasi
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerima kunjungan 50 mahasiswa Harvard University, Amerika Serikat di kantornya, Senin (9/1).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pandangan baru kepada para mahasiswa untuk menentukan bidang antara pemerintahan atau pengusaha. Bahlil menyebut keduanya memiliki tanggung jawab dan tantangan.
Bahlil menilai bahwa pengusaha adalah karier yang paling merdeka saat ini. Berbeda dengan pekerjaannya, Bahlil menyebut menteri harus terus menjalankan kariernya berdasarkan perintah undang-undang.
“Pengusaha jadi orang yang merdeka sekarang, kalau jadi pengusaha waktu tidur tidak ada yang mengatur. Tetapi ketika menjadi menteri, saya diperintah oleh undang-undang dan aturan protokoler,” kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat di acara Dies Natalis ke-64 UPN Veteran Yogyakarta, Kamis (15/12/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ia pun mengingatkan para mahasiswa yang ingin mengabdi kepada negara untuk mengikuti jejak dirinya sebagai menteri. Namun, tak lengah menyerahkan kekuasaan kepada pihak yang tak bertanggung jawab.
“Kalau kalian ingin mengabdi kepada negara maka jadilah menteri karena di pemerintahan itu kita bisa merumuskan kebijakan kesejahteraan. Jangan pernah mau dan lengah untuk menyerahkan kekuasaan kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Bahlil.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil mengatakan bahwa peluang menjadi seorang menteri itu diperuntukkan untuk semua orang. Ia juga menceritakan bahwa nasibnya menjadi menteri ia peroleh dengan bekerja yang baik dan khusyuk.
"Saya tidak berpartai, saya bukan anak jenderal, saya bukan anak konglomerat, dan bukan anak sahabat dari konglomerat. Satu hal yang bisa saya percaya bahwa ketika anda melakukan pekerjaan dengan baik dan khusyuk, saya yakin Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik," jelas Bahlil.
Salah satu mahasiswa Harvard University asal Indonesia yang belajar di bidang kebijakan publik, Windy Dewi, mengaku senang diundang ke dalam acara tersebut. Sebab, ini selaras dengan ketertarikan para terkait iklim investasi di Indonesia dan regulasinya.
"Banyak sekali pertanyaan yang menarik dari teman-teman di Harvard termasuk regulasi terkait kripto, nikel, kendaraan listrik yang ramah lingkungan, serta bagaimana menjadi menteri. Itu semua terbahas oleh Pak Bahlil. Jadi kami seneng banget bisa bertemu dengan Pak Bahlil dan kami berterima kasih sekali dengan Kementerian Investasi/BKPM yang sudah menerima kami dengan baik," ucap Windy.
ADVERTISEMENT
Selain Kementerian Investasi/BKPM, para mahasiswa pascasarjana Harvard University ini juga akan berkunjung ke beberapa kementerian lainnya, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Keuangan. Mereka nantinya juga akan bertandang ke beberapa perusahaan unicorn di Indonesia seperti Gojek dan Traveloka.