Bahlil Sebut Xinyi Group Paham Kondisi Pulau Rempang: Tak Sampai Menekan Kita

2 Oktober 2023 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Gedung DPR, Senin (2/10/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Gedung DPR, Senin (2/10/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia membeberkan Xinyi Group memahami situasi pergeseran warga Pulau Rempang saat ini. Perusahaan asal China ini akan melakukan investasi senilai Rp 174 triliun di sana.
ADVERTISEMENT
Bahlil memastikan pihak Xinyi Group tidak menekan pemerintah terkait pergeseran warga Rempang. Perusahaan kaca ini berharap masalah tersebut bisa diselesaikan secepat mungkin.
“Insya allah mereka (Xinyi) memahami tapi juga mereka berpikirnya agar sama-sama kita selesaikan dengan baik. Posisinya tidak sampai menekan kita, ya mudah-mudahan kami menyelesaikan dengan baik dengan cepat,” kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (2/10).
Pulau Rempang bukan menjadi destinasi pertama Xinyi khusus di Tanah Air. Perusahaan China tersebut sudah berinvestasi lebih dahulu di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE) di Gresik pada 2022 lalu.
“Nah khusus investor Xinyi sampai kemarin saya komunikasi, insya allah mereka memahami kondisi yang ada dalam negeri. Tapi mereka juga harus punya (target), dalam perusahaan kan ada perencanaan, sampai kapan gitu loh,” ujarnya.
Ilustrasi Pulau Rempang. Foto: pradeep_kmpk14/Shutterstock
Bahlil menyebut pendapatan Xinyi Group mencapai USD 3,3 miliar dan total aset mencapai USD 6,7 miliar. Setelah membuat nota kesepahaman atau MoU dengan Xinyi, proyek strategis nasional (PSN) dapat dijalankan jika sudah ada potensi investasi yang dikembangkan.
ADVERTISEMENT
“Perusahaan ini sebenarnya sudah bangun pabrik kacanya di Gresik di JIIPE, kurang lebih sekitar USD 600-700 juta. Tanahnya baru dibeli dari JIIPE sudah selesai, tapi mereka mau bikin skala yang paling besar,” imbuhnya.
Dalam paparan Bahlil, tertulis target konstruksi rencana investasi Xinyi Group akan dimulai pada November 2023. Menanggapi target tersebut, Bahlil bilang kondisi masih menyesuaikan perkembangan penyelesaian lahan.
“Sampai dengan hari ini mereka masih menyerahkan kepada kami untuk membuat yang terbaik, kita harus bijaksana untuk rakyat dan investor, karena kalau kita tunggu investornya nggak selesai-selesai ya sudah pergi ke tempat lain lah,” tutur Bahlil.